KEEROM.  Mendapat serbuan  dari Satgas Yonif 410/Alugoro warga Kampung Ubiau dan Sawanawa Distrik Arso, Kab. Keerom, Papua justru merasa senang dan gembira.
Hal ini terjadi karena dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, Satgas Yonif 410/Alugoro bersama  Dinas Kesehatan melaksanakan Serbuan berupa pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Wadansatgas Mayor Inf Acuk Adriyanto sebagai pimpinan Serbuan Teritorial menyampaikan, lokasi Serbuan Teritorial kali ini sengaja ditujukan di kampung yang sangat terpencil dengan medan yang sulit berupa deretan perbukitan serta menyusuri jalan diperkeras dan jalan tanah berlumpur sehingga sulit dilalui kendaraan.
Ditambahkan Wadansatgas, serbuan ini juga melibatkan Tim Kesehatan Satgas yang terdiri dari Letda Ckm dr Rinto Khoirudin Manurung, Letda Ckm Sapuwan dan anggota kesehatan lainnya, sedangkan dari Dinas Kesehatan hadir Ibu Suartati, S.Giz dan Bidan Mu'hasima, AMd.Keb dari Puskesmas Arso yang melaksanakan pengobatan dan sosialisasi gizi anak kepada warga masyarakat.
Mayor Inf Acuk menegaskan, Tim Kesehatan Satgas dan Dinkes Kab. Keerom siap mewujudkam "Masyarakat Keerom Sehat, Mandiri dan Sejahtera" hingga ke pelosok- pelosok kampung.
Masyarakat sangat senang dan gembira dengan serbuat teritorial berupa pengobatan gratis ini. Â Warga masyarakat baik orang tua maupun anak- anak beramai-ramai mendatangi tempat pengobatan ini.
Disela-sela kegiatan pengobatan, Tim juga menyerahan bantuan kepada anak sekolah berupa buku pelajaran, alat tulis dan  bingkisan berupa minuman susu dan makanan penambah gizi.
Pada kesempatan yang sama, di SD Santo Petrus Ubiau juga dilaksanakan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh Serda Ardi.
Walaupun awalnya sedikit canggung, namun siswa siswi SD Santo Petrus dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan gembira dan penuh semangat. Â Dengan tampilan dan bahasa yang jauh dari kata sangar dan kaku, membuat interaksi para siswa semakin berani dan aktif untuk bertanya jawab.
Kepala SD Santo Petrus Ubiau Ibu Axamina Lunsru, A.Md, Pd menyampaikan bahwa "selama menjadi guru disini, kegiatan seperti ini baru yang pertama kali karena Satgas sebelumnya belum pernah ada yang berkunjung kesini".
Kepala SD juga menyampaikan bahwa jumlah murid ada 72 orang, sedangkan guru cuman ada 3 orang, hal ini sangat menyulitkan proses mengajar.