Mohon tunggu...
Ella Zulaeha
Ella Zulaeha Mohon Tunggu... Self Employed -

Jadikan sabar dan sholat senagai penolongmu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketika Puasa 'Dikalahkan' Baju Lebaran

5 Agustus 2012   20:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:12 1405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1344199902507152202

[caption id="attachment_191530" align="aligncenter" width="509" caption="Ilustrasi: tribunnews.com"][/caption]

Minggu pagi kemarin, saya sengaja menyempatkan diri mencari keperluan oleh-oleh untuk mertua dan kerabat kami di kampung. Mengingat sudah 3 hari saya 'libur' puasa, maka kesempatan itu saya gunakan untuk berbaur dengan puluhan bahkan ribuan orang yang berburu baju lebaran. Suami saya menolak untuk ikut karena tahu situasi seperti apa yang akan ia temui di pusat perbelanjaan.

Jujur saya takkan sanggup bila saya diminta bepergian dari pagi hingga sore hari di tengah ratusan orang yang berkumpul di sebuah pusat perbelanjaan. Apalagi dalam keadaan berpuasa, saya lebih memilih untuk menahan diri dan tidak akan melangkahkan kaki ke tempat tersebut.

Waktu itu saya diantar kakak saya menuju ke Thamrin City. Minggu merupakan 'Car Free Day', otomatis Jalan Raya Sudirman hingga Thamrin ditutup. Akibatnya mobil kami terpaksa harus mencari jalan lain melalui Pejompongan. Bisa ditebak arah menuju Thamrin City yang posisinya bersebrangan dengan Pasar Tanah Abang. Kemacetan parah tak bisa dihindari lagi. Rupanya Minggu pagi ini begitu banyak pengunjung yang sudah memadati tempat tersebut.

Jangan ditanya kondisi Jalan menuju Tanah Abang. Dua jam lebih mobil tak bergerak. Hampir putus asa rasanya. Kebetulan kakak saya berpuasa. Saya tak sampai hati bila tetap meneruskan niat ke Thamrin City. Akhirnya kami putuskan untuk melaju ke arah tengah ambil jalan yang lancar langsung putar balik.

Daripada pulang tak membawa apapun, akhirnya kami belok ke arah pasar Cipulir. Duh, sama saja! Macet! Dengan sabar akhirnya kami bisa masuk ke ITC Cipulir. Ternyata suasana di dalamnya begitu sumpek, banyak pengunjung yang 'melantai' di depan pintu masuk. Rupanya mereka sudah tak sanggup lagi berdiri dengan antrian sepanjang jalan menuju tiap kios yang ada di dalam ITC tersebut.

Belum lagi banyaknya tangisan bocah-bocah kecil yang kegerahan. Ditambah teriakan para penjual yang menawarkan dagangannnya. Bising dan bikin pusing! Apa jadinya kalau saya berpuasa mutar-mutar di tempat keramaian seperti ini. Bisa jadi perut saya mual, kepala cekot-cekot, dan bukan tidak mungkin saya akan batal puasa!

Seperti inilah pemandangan yang sering kita temui di berbagai pusat perbelanjaan menjelang Lebaran. Begitu banyak orang yang mengorbankan dirinya batal puasa hanya untuk berjuang mencari pakaian atau kebutuhan Lebaran lainnya.

Tepat di depan mata saya seorang ibu dengan temannya terlibat perbincangan. Si ibu mengeluhkan tak sanggup lagi meneruskan puasanya karena kepalanya pusing dan perutnya mual "Terpaksa deh batal puasa, soalnya kepala saya pusing banget nih, perut juga mual!" kata si ibu.

'Mabuk' di pusat perbelanjaan yang penuh sesak seperti ini menjadi pemandangan biasa. Sungguh sangat disayangkan, Ramadhan yang sejatinya dimanfaatkan untuk beribadah puasa dan mencari pahala sebanyak-banyaknya justru dikalahkan oleh semangat berburu baju Lebaran yang sebenarnya bukan sesuatu yang penting.

Entah seperti tradisi ataukah sudah mendarah daging, begitu banyak orang yang berbondong-bondong ke pusat perbelajaan saat mereka berpuasa. Saat kondisi badan lelah dan 'mabuk', mereka memilih untuk batal puasa. Puasa sebagai hal yang wajib pun terabaikan hanya karena mementingkan kebutuhan sekunder seperti pakaian dan keperluan Lebaran yang sebenarnya bukan hal wajib yang harus ada saat Hari Raya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun