TEKAD untuk mewujudkan bandara Mutiara SIS Aldjufri Palu sebagai pintu gerbang ekonomi dan pariwisata Sulawei Tengah adalah salah satu upaya Kepala Bandara Mutiara SIS Aldjufri Palu Benyamin Noah Apituley mengingat potensi eksport Sulawesi Tengah cukup memadai terutama hasil laut seperti ikan tuna dan udang serta hasil bumi lainnya yang bisa diangkut pesawat cargo lewat Bandara ini. Disamping itu Kota Palu sebagai salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) membutuhkan pengiriman barang maupun barang yang datang secara cepat.
Disisi lain bandara ini juga sangat berperan untuk memajukan bidang pariwisata Sulawesi Tengah . Dengan ditetapkan sebagai bandara percontohan di lingkungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perhubungan Udara, tentu bandara Mutiara SIS Aldjufri Palu akan menjadi salah satu infrastruktur pendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan Pariwisata di Sulawesi Tengah.
Searah perkembangan zaman saat ini Bandar Udara (Bandara) disetiap ibukota Provinsi bukan hanya untuk terminal kedatangan maupun pergi penumpang tetapi sudah merupakan salah satu kebutuhan utama sebagai pintu gerbang perekonominan daerah. Tidak terkecuali Bandara Mutiara SIS Aldjufri Palu yang letaknya berada dalam kota Palu.Apalagi setelah ditetapkan sebagai bandara percontohan. Tercatat ada ratusan penumpang keluar termasuk para wisatawan baik domestik maupun internasional setiap hari dengan menggunakan sejumlah maskapai penerbangan melalui Bandara ini.
Mengantisipasi wujudkan bandara Mutiara SIS Aldjufri Palu, sebagai salah satu pintu gerbang ekonomi bagi daerah Sulawesi Tengah, Kepala Bandara Mutiara SIS Aldjufri Palu Benyamin Noah Apituley mengakui saat ini Bandara itu bukan lagi hanya untuk mengangkut penumpang tetapi juga Bandara itu sebagai upaya pengiriman cargo (barang ) kebutuhan. Contoh Sulawesi Tengah ini banyak potensi eksport yang membutuhkan pengiriman cepat seperti eksport ikan tuna,udang dan hasil laut. Selama ini hanya gunakan jasa pengiriman laut maupun darat.
“Sejak saya menjabat Kepala Bandara Mutiara SIS Aldjufri Palu, saya sudah bertekad untuk merubah image menjadikan bandara ini sebagai pintu gerbang ekonomi daerah Sulawesi Tengah. Bahkan saya akan upayakan untuk membuka penerbangan khusus cargo (barang) dari dan tujuan ke Palu. Jika dulu hanya dermaga pelabuhan laut dijadikan pintu gerbang ekonomi, tapi searah kemajuan zaman, bandara tidak kala penting bisa menjadi pintu gerbang ekonomi daerah. Dan untuk itu bandara Muitara SIS Al meraih prestasi djufri Palu cukup memiliki peranan sebagai pintu gerbang ekonomi Sulawesi Tengah” kata Benyamin Noah Apituley saat berbincang dengan penulis diruang kerjanya Rabu (17/5)
Bukan hanya itu mantan Kepala Bandara Sentani Papua ini juga akan memberdayakan sejumlah bandara yang ada di ibukota Kabupaten diwilayah Sulawesi Tengah berperan dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Meskipun saat ini jalan Trans Sulawesi banyak berperan sebagai nadi perekonomian masyarakat.Tetapi bisa terlihat kalau saat ini lebih banyak masyarakat maupun para usahawan ingin gunakan jasa transportasi udara untuk membangun ekonomi di Sulawesi Tengah.
Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Sulawesi Tengah Dr Hasanudin Atjo MP dimintai tanggapan Bandara Mutiara SIS Aldjufri Palu sebagai pintu gerbang ekonomi dan pariwisata Sulawesi Tengah menyatakan sudah sangat perlu. Dengan hadirnya penerbangan pesawat cargo melalui bandara ini akan sangat berdampak bagi pertumbuhan ekonomi daerah terutama ekspor hasil laut seperti ikan tuna segar , udang ke sejumlah Negara seperti Jepang, Taiwan maupun ke Amerika. Sebab selama ini untuk melakukan eksport ikan tuna segar dan udang segar harus dilakukan melalui bandara Sultan Hasanuddin Makassar Sulawesi Selatan.
“Hal itu sudah saya wacanakan untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah Sulawesi Tengah sudah saatnya bandara Mutiara SIS Aldjufri Palu sebagai pintu gerbang ekonomi daerah ini tentu dengan membuka penerbagan cargo sebagai sarana transportasi eksport salah satunya seperti ikan tuna segar dan udang segar. Sebab selama ini untuk melakukan eksport harus melalui bandara Sultan Hasanuddin Makassar Sulawesi Selatan” kata Dr Hasanudin Atjo MP yang saat ini giat mengembangkan bidang Kelautan Dan Perikanan di Sulawesi Tengah guna memacu pertumbuhan ekonomi daerah dan juga untuk kesejahteraan para kaum nelayan dan para petambak udang maupun ikan bandeng.
Sesuai catatan pada bulan November 2013 Bandara Mutiara Palu menjadi tuan rumah Seminar Nasional Bandara yang digelar di Convention Hall Swiss-bellhotel Silae Palu . Dalam seminar tersebut dihadiri Dirjen Ekonomi Kreatif, Media Desain dan Iptek, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dan Kepala Otoritas Bandara V Makassar Basuki Mardianto. Seminar yang mengambil tema Bandara Mempercepat Pertumbuhan Pariwisata & Ekonomi Indonesia ini juga dihadiri para pimpinan bandara dari berbagai daerah, para Bupati se-Sulawesi Tengah dan pihak terkait.