Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengobatan Sinshe, Pengobatan Aternatif Bertarif Wow...

23 Agustus 2015   06:38 Diperbarui: 4 April 2017   17:36 12356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini pengalaman pribadi. Kira-kira 6 bulan yang lalu, saya menemukan benjolan kecil pada dada sebelah kiri. Rasanya nyeri. Sebagai perempuan tentu saya merasa takut dan panik. Saya khawatir tejangkit penyakit yang membahayakan itu. Penyakit yang banyak ditakuti oleh kaum perempuan.

Mulailah hari-hari saya menjadi murung. Saya sering menangis hingga mata sembab. Anak-anak saya mulai khawatir dengan kondisi psikologis saya. Mereka menyarankan agar saya segera memeriksakan diri ke dokter langganan kami.

Dokter memeriksa benjolan itu. Lalu menyarankan agar saya menjalani USG untuk memastikan apakah benjolan itu berbahaya atau tidak. Bertambah down saya. Lama saya terdiam. Rasa takut kian mendera. Meski dokter berusaha menghibur, tetap saja hati saya menciut.

"Dokter, apakah saya akan mati?" tanya saya dengan pandangan putus asa. Saya tahu semua orang bakal mati. Tapi tetap saja saya merasa takut.

Dokter kemudian memberi saya surat pengantar untuk pemeriksaan lebih lanjut ke laboratorium. Dokter juga berpesan agar saya sabar dan bersemangat untuk sembuh. 

Sampai di rumah wajah kuyu saya semakin membuat anak-anak sedih. Salah seorang anak saya, segera menghubungi ayahnya. Ayah anak-anak yang notabene berstatus mantan dengan saya, memberi saran agar saya berobat alternatif. Pada awalnya saya menolak. Karena saya belum menjalani pemeriksaan laboratorium. Tapi mantan suami terus mendesak anak-anak dengan mengatakan hal-hal yang meyakinkan bahwa pengobatan alternatif lebih manjur dan aman.

Anak-anak pun membawa saya ke pengobatan Sinshe. Terdorong keinginan untuk sembuh, maka saya pun manut.

Saya disambut hangat oleh petugas Sinshe tersebut. Ditanya ini itu. Kemudian dipertemukan dengan sang tabib. Sang tabib memeriksa benjolan pada dada kiri saya dengan tangan kosong. Kemudian beliau mendiagnosa bahwa penyakit saya sudah cukup parah.

Mendengar itu saya langsung berurai air mata. Ya, Allah, tinggal berapa umur saya? Pikiran mulai ngaco. Apalagi saat teringat anak-anak.

Usai pemeriksaan sang tabib menyarankan pengobatan selama satu bulan. Sekaligus menunjukkan harga paket pengobatan tersebut. Woo, fantastik! Untuk kalangan sederhana seperti saya, harga yang ditawarkan sungguh membuat jantung hampir copot.

Pihak Sinshe menjelaskan, mahalnya tarif dikarenakan obat-obatan herbal yang digunakan didatangkan langsung dari negeri Cina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun