Mohon tunggu...
Eko Oesman
Eko Oesman Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja-Pram

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memilih Adalah Sebuah Perjuangan

27 Februari 2017   05:03 Diperbarui: 27 Februari 2017   05:05 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memilih untuk berangkat pagi, menempuh hujan, naik motor atau menunggu hujan reda dulu adalah sebuah perjuangan. Menunda berpotensi terlambat. Tunjangan kinerja bisa tergerus. Menerobos hujan artinya siap basah kuyup. Walau ada mantel, 30 persen air tembus ke dalam mantel. Pengalaman bicara.

Memilih kencing dulu atau membiarkan kereta dari Dipo lewat, juga sebuah perjuangan. Bagi yang jarang naik, kereta dari Dipo itu biasanya kosong. Jika naik dari Depok Lama potensi dapat duduk cukuplah tinggi. Perjuangan menahan pipis tadi akan semakin berat jika kereta tertahan di Gambir. Sering kejadian.

Memilih tidak ikut lelang jabatan di kantor juga sebuah perjuangan. Jika lolos punya potensi dikirim ke daerah. Terpisah dari umi dan anak anak. Chicken vegetables alias ayam sayur? Ndak juga. Masing masing orang punya pertimbangan. Kalo ndak ikut?. Siap siap karir jalan di tempat. Paling digeser ke bilik sebelah. Seperti yang biasa kita lakukan. Copas dari tetangga sebelah.

Memilih ndak makan malam untuk menghindari kegendutan juga sebuah perjuangan. Siap siap meringkuk menahan lapar. Sebaliknya besok pagi pas ngaca bisa tersenyum karena sang perut ndak terlalu maju. Beberapa orang memilih makan buah. Yang lain menyerah. Nasi adalah gue katanya.

Memilih HP yang kamera depannya 20 mega pixel atau merk terkenal dan limited edition juga sebuah perjuangan. Untuk apa kamera canggih kalo cuma dipake buat ngetik di wa atau berswapoto ria saja. Paling banter yutupan. Itupun ngarepin wifi kantor. 

Memilih topik utama di majalah kantor, antara mengangkat kualitas pelayanan data dan kehati-hatian di dalam proses pengadaan barang dan jasa juga butuh perjuangan. Keduanya butuh atensi. Beritanya perlu diangkat, ditulis dan dikabarkan. 

Memilih paslon pilkada. Ah sudahlah. Saya warga Depok dan tidak ikut pilkada DKI. Kita serahkan ke hati dan perasaan teman teman se DKI untuk mengeksekusinya. Memilih butuh pertimbangan. Butuh ketenangan. Perlu analisis resiko. Tapi juga kudu cepat. Kalau tidak momentum lewat. Seperti saat ini, udara mendung, jalan kaki dari Juanda menuju BPS atau naik Bajaj?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun