Mohon tunggu...
Eka Santhosa
Eka Santhosa Mohon Tunggu... -

Seorang Dokter yang mendedikasikan diri di bidang olahraga dan teknologi pikiran. Saat ini bekerja di Klinik Pratama Damar dan aktif dalam pendampingan atlet berpresitasi di Lingkungan KONI Provinsi Bali.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ini Pesan Chester Bennington, Vokalis Linking Park Sebelum Bunuh Diri

21 Juli 2017   15:22 Diperbarui: 22 Juli 2017   19:57 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vokalis band Linkin Park, Chester Bennington, dikabarkan gantung diri dikediamannya di Palos Verdes Estates di Los Angeles, Amerika Serikat. Dari penyidikan polisi diduga Chester dalam perjuangan melawan ketergantungan terhadap alcohol dan narkotika. Pada suatu wawancara, Chester telah memiliki keinginan bubuh diri saat masih usia belasan tahun, setelah mengalami pelecehan oleh pria dewasa. Chester meninggal di usia 41 tahun dan meninggalkan 6 anak dari dua istrinya. Chester menyusul jejak sahabatnya Chris Cornell, vokalis Audioslave yang meninggal bunuh diri pada bulan mei lalu.

Sebagai tokoh idola khususnya remaja laki-laki, Chester memiliki karier music yang bolah dikatakan sempurna. Album 'Meteora' yang dianggap album band alternatif terbaik dalam sejarah musik. Beberapa lagunya seperti 'Faint', 'In The End', dan 'Crawling' berhasil mencapai tangga lagu terfavorit. Reputasi populer, harta, wanita dan berbagai kesempatan keren lain telah dicapai Chester, banyak remaja laki-laki ingin memiliki kehidupan bak mega bintang seperti Cherster. Namun, kamis dini hari 20 Juli 2017 menjadi sebuah kisah dan pembelajaran untuk kita semua. 

Dan dari kecintaan saya terhadap dedikasi Chester terhadap musik, saya menuliskan artikel ini. Dari kacamata teknologi pikiran yang bertautan erat dengan psikologis apa yang dilakukan Chester ini dapat mewabah ke seluruh dunia, menjadikan ia yang memiliki persamaan identitas dalam hal ini sedang berjuang melawan narkoba dan alkohol dapat mengambil jalan yang sama dengan Chester. Dan ini merupakan sesuatu degradasi bagi komunitas penggemar musik khususnya aliran alternatif seperti Linking Park. 

Musik telah menjadi kebutuhan bagi kita semua, selain berfungsi sebagai hiburan, mendengar musik dapat membuat pikiran kita begitu rileks. Memang apa bisa aliran POP Alternatif dapat membuat pikiran rileks? Tentu sangat bisa, salah seorang sejawat dokter yang saat ini menempuh jenjang spesialis di Pediatri, mengunakan lagu Linking Park sebagai pengantar dalam bermeditasi. Tentu ini disesuikan dengan Jiwa Anda. Lalu apa pesan almarhum kepada dunia? Sebuah pesan dapat disampaikan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan tindakan. 

Kematian Chester mengingatkan kita para pemuda khususnya di Indonesia untuk menjauhi alkohol dan narkoba. Karena kegemerlapan dunia akan menjadi kegelapan jika disandingkan dengan alkohol dan narkoba. Pergunakan alkohol dengan bijaksana, seperti untuk membersihkan luka, atau sekedar menghangatkan tubuh ketika berada di puncak gunung. Tentu alkohol yang saya maksud disini dengan kadar yang berbeda ya. 

Trus jika kita mendapat pelecehan dan mengalami ketergantungan terhadap alkohol atau narkoba, bagaimana solusinya?  Hai...pemuda Indonesia anda punya banyak pilihan saat ini, mulai datang kepada seorang psikiater, psikolog atau jika ingin cepat anda dapat mendatangi seorang hipnoterapis klinis berpengalaman untuk masalah tersebut. Ketergantungan akan obat dan alkohol, pelecehan seksual, fobia, sampai pada suatu halusinasi telah dibantu dengan pendekatan klinis. Anda juga dapat memutar pedal gowes dan mengekplore ruang-ruang indah di Indonesia. Segera bangkit dan bergerak, masuklah dalam suatu komunitas olahraga yang Anda suka. Dan dapatkan diri Anda yang Baru.

Pesannya sangat jelas, jauhi narkoba, alkohol dan berolahraga. Salam Indonesia Sehat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun