Student Centered Learning ( SCL ) adalah pembelajaran di mana siswa berperan sebagai subjek pembelajaran. Siswa memiliki ruang untuk mengeksplorasi kemampuannnya. Dengan kata lain, siswa menjadi pusat kegiatan belajar mengajar.
SCL memiliki potensi untuk mendorong siswa belajar lebih aktif, mandiri, sesuai dengan irama belajarnya masing-masing. SCL juga memungkinkan siswa belajar sesuai dengan perkembangan terkini. Irama siswa tersebut perlu dipandu agar terus dinamis dan mempunyai tingkat kompetensi yang tinggi.
1.  Konsep Pembelajaran
Kegiatan belajar mengajar, diawali dengan pemberlakuan konsep pembelajaran konvensional ( faculty teaching ). Konsep tersebut, dilaksanakan dengan metode instruksional. Dalam perkembangannya konsep pembelajaran konvensional dirasa kurang sesuai dengan pesatnya dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sistem pembelajaran konvensional kurang fleksibel untuk mengakomodasi perkembangan materi pembelajaran. Hal tersebut karena guru harus intensif menyesuaikan materi dengan perkembangan teknologi terbaru. Kurang bijaksana jika perkembangan teknologi jauh lebih cepat dibanding dengan kemampuan guru dalam menyesuaikan materi pembelajaran. Melalui metode konvensional dapat dipastikan peserta didik kurang memiliki penguasaan pengetahuan atau teknologi terbaru. Berangkat dari situasi tersebut muncullah paradigma konsep Student Centered Lerning ( SCL ).
2.  Makna Pembelajaran Berbasis SCL
Dalam praktiknya, konsep SCL tidak mengedepankan makna harfiah dari belajar sendiri. Konsep SCL diterapkan dengan sebuah proses belajar yang mengoptimalkan kemandirian siswa sebagai manusia. Di dalamnya termasuk menyeimbangkan kemampuan kognisi dan emosi. Inilah yang disebut dengan pembelajaran yang mendalam ( deep learning ).
Pembelajaran mendalam mempunyai kemampuan untuk :
a.  meningkatkan kemampuan lama mengingat ( retention ) dan kemampuan memanggil kembali pengetahuan yang telah dipelajari ( recall ).
b.  Meningkatkan kemampuan memperoleh dan membentuk pengetahuan secara efisien dan terintegrasi.
c.  Mengembangkan generik skill dan attitudes yang diperlukan di kemudian hari.