Mohon tunggu...
EKA MELYANA
EKA MELYANA Mohon Tunggu... Guru

SMA 1 Binangun, Kab. Cilacap

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep SCL

2 Oktober 2013   09:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:07 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Student Centered Learning ( SCL ) adalah pembelajaran di mana  siswa berperan sebagai subjek pembelajaran. Siswa memiliki ruang untuk mengeksplorasi kemampuannnya. Dengan kata lain, siswa menjadi pusat kegiatan belajar mengajar.

SCL memiliki potensi untuk mendorong siswa belajar lebih aktif, mandiri, sesuai dengan irama belajarnya masing-masing. SCL juga memungkinkan siswa belajar sesuai dengan perkembangan terkini. Irama siswa tersebut perlu dipandu agar terus dinamis dan mempunyai tingkat kompetensi yang tinggi.

1.   Konsep Pembelajaran

Kegiatan belajar mengajar, diawali dengan pemberlakuan konsep pembelajaran konvensional ( faculty teaching ). Konsep tersebut, dilaksanakan dengan metode instruksional. Dalam perkembangannya konsep pembelajaran konvensional dirasa kurang sesuai dengan pesatnya dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sistem pembelajaran konvensional kurang fleksibel untuk mengakomodasi perkembangan materi pembelajaran. Hal tersebut karena guru harus intensif menyesuaikan materi dengan perkembangan teknologi terbaru. Kurang bijaksana jika perkembangan teknologi jauh lebih cepat dibanding dengan kemampuan guru dalam menyesuaikan materi pembelajaran. Melalui metode konvensional dapat dipastikan peserta didik kurang memiliki penguasaan pengetahuan atau teknologi terbaru. Berangkat dari situasi tersebut muncullah paradigma konsep Student Centered Lerning ( SCL ).

2.   Makna Pembelajaran Berbasis SCL

Dalam praktiknya, konsep SCL tidak mengedepankan makna harfiah dari belajar sendiri. Konsep SCL diterapkan dengan sebuah proses belajar yang mengoptimalkan kemandirian siswa sebagai manusia. Di dalamnya termasuk menyeimbangkan kemampuan kognisi dan emosi. Inilah yang disebut dengan pembelajaran yang mendalam ( deep learning ).

Pembelajaran mendalam mempunyai kemampuan untuk :

a.   meningkatkan kemampuan lama mengingat ( retention ) dan kemampuan memanggil kembali pengetahuan yang telah dipelajari ( recall ).

b.   Meningkatkan kemampuan memperoleh dan membentuk pengetahuan secara efisien dan terintegrasi.

c.   Mengembangkan generik skill dan attitudes yang diperlukan di kemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun