Ada kala aku ingin berhenti, berhenti dari segala aktivitas. Bukannya lari hanya ingin menghentikan waktu. Aku cukup lelah dengan kehidupan yang ada. Hanya ini dan itu. Tapi memang itulah kehidupan. Rasa yang harusnya mampu berkembang hanya akan diam di tempat tanpa di asah. Toh kalau pun ikuti arus memang terasa manfaatnya, disiplin salah satunya.
Namanya juga manusia ada lah kendala untuk selalu optimis dalam menjalani hari. Contohnya aku. Rasa sakit yang tiba-tiba datang serta merta menghantam keluh kesah ku di hari-hari ini. Ada apa denganku? Aku masih tak menemukan jawab. Hanya berteman sepi dan iringan kisah nyata. Inilah aku.
Aku pun mencoba menelaah diriku kembali sambil mengoreksi apa yang kurang, apa yang berlebih dan apa yang mematikan rasa. Itu aku sendiri, jawabku. Aku merasa lelah, muak mungkin saat semua tak berjalan sesuai harap. Sekembalinya pun aku masih mencoba membangun optimis ku, aku pun menyugesti 'ini bukan saatnya kau pasrah atau hanya berdiam diri, kau hanya butuh berteduh dan ikuti prosesmu, kayaknya sabar yang mencoba menahanmu untuk tumbang'. Aku tahu, ini hanya masalah waktu dan kesadaran ku.