Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Masa Kecil, Masa yang Luar Biasa

4 Juli 2019   15:02 Diperbarui: 4 Juli 2019   15:27 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ketika aku kecil aku adalah makluk paling nakal dan bandel sedunia kata teman-temanku, meski badanku kecil dan lumayan manis. (pingin ketawa sendiri), aku pernah malah sering disetrap ibu guru Taman Kanak-Kanak yang juga tetanggaku, untuk pulang paling akhir karena tiap hari mencubiti teman sekolah laki-laki yang cengengnya luar biasa...ha ha.

Teman laki-laki itu memang menyebalkan dan manja, tiap hari sekolah ditemani pembantunya, duduk paling belakang sama pembantunya, jadi  pembantunya ikut sekolah, duduk di kursi kecil ukuran anak-anak dan lalu semua orang memanggilnya 'si anak mama'.

Tidak tahu mengapa aku sebal sekali sama anak manja yang bodonya setengah mati. Semua harus mengalah sama dia, mending kalau pintar, payah. Karena sebal, tiap hari kucubiti dan dia menangis, padahal badannya paling besar sekelas dan kuolok-olok 'gede gombong cengeng' (besar badannya tapi cengeng). Lalu dia menangis lagi dan aku dapat setrapan lagi. Kata bu guru cantik tetanggaku itu 'waduh jagoan cilik beraksi lagi'.

Suatu hari ibuku berkata, kamu jangan nakal dan mencubit Jowa, dia itu saudaramu, masih ada hubungan sebagai kakakmu, itu tadi ibunya bilang padaku. Kenapa kok kamu cubiti? Lalu aku menjawab pada ibuku bahwa Jowa paling dimanja tapi paling bodoh dan suka minta tolong mengerjakan prakarya dan sangat penakut, jadi ya sebal sekali.

Sehabis itu aku berhenti mencubiti Jowa dan berjanji tidak akan mencubiti lagi yang menjadi keheranan bagi bu guru kok aku jadi anteng alias pendiam.

'Jagoan cilik tidak beraksi lagi?'

Ya meskipun terakhir pulang, pulangnya tetap barengan sama bu guru TK yang cantik dan rambutnya selalu disanggul rapi.

Malu juga teringat masa kecil sekaligus pingin ketawa. Si tomboy yang sederhana.

Lalu aku pernah membuat menangis seorang pria lain kelas waktu SMP ketika tiap hari dia berdiri di depan kelasku, dekat pintu, hampir tiap hari dan semua orang tahu, kadang dia mengirim salam padaku lewat teman dan aku menjadi jengkel dan malu karena 'dibojok-bojoke' (dilolok-olok jadi pasangan) sama dia, padahal masih kecil. Lalu aku marah bagai singa datang ke kelasnya dan menyobek buku pelajarannya, dan pria itu menangis sementara hatiku mendidih dan memintanya berhenti berdiri di depan pintu kelas saat pelajaran belum dimulai. Karena aku malu masih kecil dijodoh-jodohkan.

Dan tiap orang, tiap temanku waktu itu mesti bilang 'dicari tuh'. Mukaku merah padam.Kenapa dia kerjaannya begitu?

Setelah dewasa ketemu suatu ketika, aku minta maaf dan dia hanya tertawa ha..ha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun