Sebuah peristiwa yang tidak diperhitungkan sebelumnya sudah terjadi dalam bencana Erupsi Gunung Sinabung - Tanah Karo - Sumatera Utara. Dan itu bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi sebelum terjadi hal yang lebih buruk, yang sebenarnya masih bisa diantisipasi dan dicegah. Apa hal yang lebih buruk yang bisa terjadi ? Yaitu: LUMPUHNYA JALUR EVAKUASI DAN TERKURUNGNYA PENDUDUK DALAM KEPUNGAN DEBU TANPA LOGISTIK YANG MEMADAI.
APA YANG BISA DAN SUDAH TERJADI
Pada Tanggal 4 Januari 2014, Sinabung beberapa kali erupsi sejak pagi hari yang memuntahkan aliran lava pijar dan menimbulkan "awan panas" yang meluncur di lerengnya yang mengarah ke Tenggara. Luncuran awan panas mencapai 4 kilometer ke arah Tenggara dan menimbulkan kolom abu yang bergerak ke Selatan.
Tepat bersamaan sedang terjadi hujan di daerah yang dilalui abu tebal ini. Walau hujan hanya sebentar, tapi cukup untuk menimbulkan hujan lumpur yang menimpa semua yang dibawahnya. Pohon, jalan, kendaraan dan rumah-rumah berlumuran lumpur tebal.
Dahan-dahan pohon yang tidak kuat menahan lumpur yang terus mengguyur patah dan berjatuhan. Pokok pisang bertumbangan, pohon-pohon bambu juga patah dan saling menimpa, kayu-kayu kecil tumbang, rumput dan semak "tiarap" ditindih gumpalan lumpur. Bahkan ada bangunan gudang dan pondok dari bahan bambu roboh.
JALAN YANG MENJADI JALUR EVAKUASIÂ MELEWATI DAERAH BAHAYA
Jalan utama yang melintas dari Kota Kabanjahe ke Kecamatan Kuta Buluh adalah melalui Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan Payung dimana sebagian daerah di dua kecamatan ini masuk daerah KRB III dan KRB II Sinabung. Seperti diketahui, yang masuk dalam KRB (Kawasan Rawan Bencana) III adalah kawasan yang paling berbahaya dan paling berpotensi ditimpa material erupsi Sinabung. Disusul kemudian KRB II yang masih cukup berbahaya dan KRB I yang juga masih dalam jangkauan.
Desa-desa (yang penduduknya belum diungsikan) yang dilewati jika menempuh Jalan utama dari Kabanjehe ke Kuta Buluh adalah : Desa Simpang Empat, Tiga Pancur, Dusun Sebintun, Desa Payung, Selandi Lama dan Desa Suka Tendel
Dan hari itu, arah angin adalah kearah Selatan Gunung Sinabung yang berarti melewati desa Tiga Pancur, Sibintun dan Sebagian Desa Payung. Kebetulan jalan ini penuh belokan karena melalui sebuah lambah sungai di Tiga Pancur.
Terjadilah sebuah kejadian menegangkan di jalur ini. Walaupun tidak sampai menimbulkan korban, tapi bisa menjadi pengalaman yang menimbulkan terauma.
Hujan abu yang telah turun sebelumnya yang diselingi dengan hujan air tiba-tiba menjadi hujan lumpur yang deras. Dan jalanan menjadi berkubang dan licin.