Mohon tunggu...
Wawasan.id
Wawasan.id Mohon Tunggu... Anak Bangsa -

Mengulas Tentang Hiburan, Sosial, Politik, Seni, Budaya ,Pendidikan. Cita-cita mengabdikan diri pada masyrakat. Pengembang budaya. Wujudkan Minat Baca Generasi Muda, Budayakan Literasi Sejak Dini ! #SAY NO TO HOAX#

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sedih, Permainan Tradisional Kini Mulai Hilang Tergerus Zaman

21 April 2017   13:14 Diperbarui: 21 April 2017   22:00 2474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dikenal sebagai negara yang mempunyai ragam suku, agama, ras, budaya yang berbeda beda, indonesia menjadi suatu negara dengan tinggkat toleransi yang tinggi.

Dalam hal ini saya akan membahas permainan-permainan tradisional yang terlahir dari budaya masyarakat indonesia yang saat ini mulai hilang tergerus zaman. Dengan adanya teknologi yang mulai menjamur di masyarakat saat ini, permainan tradisional mulai tidak terjamah lagi oleh anak-anak kecil dilingkungan kita. Kenapa? Mereka cenderung lebih asyik bermain game via gadget yang notabene lebih mengakibatkan si anak kirang mempunyai jiwa sosialis.

Padahal permainan tradisional lebih menekan anak menjadi pribadi yang peka terhadap lingkungan melalui interaksi yang dimainkan langsung bersama-sama.

Salah satu permainan berikut mulai sulit kita temui dilingkungan masyarakat kita.

Ular Naga

(Instagram @permainan.tradisional)
(Instagram @permainan.tradisional)
Dimainkan 5-12 anak, dengan diiringi nyanyian , anak yang berperan sebagai ular naga bergerak menerobos gerbang, lalu ketika nyanyian berhenti ada anak yang terperangkap didalam gerbangnya. Demikian permainan terus berlanjut hingga induk kehabisan anak, dan permainan selesai.

Congklak

(Instagram @nay_seran)
(Instagram @nay_seran)
Permainan ini identik dengan perempuan, walaupun anak laki-laki boleh memainkannya hehe..permainan ini biasanya banyak ditemui pada masyarakat sunda, namun sudah banyak dimainlan oleh anak-anak kecil di seluruh indonesia. Hayo siapa yang sering main ginian? Dengan menggunakan biji-bijin maupun batu permainan ini sangat mudah untuk dimainkan.

Peta umpet

(Instagram @Traditional_childrens_games. By : gadelia)
(Instagram @Traditional_childrens_games. By : gadelia)
Tak ada batasan jumlah pemain dalam permainan ini, dengan satu orang yang kalah menjadi penjaga media(tiang, tembok, pohon) sambil menutup mata dan menghitung menunggu teman-temanya seselai bersembunyi  sekaligus menjadi pencari teman-temanya setelah, sipejaga dituntut untuk waspada agar tidak ada lawan yang menyentuh media tersebut sebelum menemukan lawannya dan menyentuh media kembali. Ohh yaa.. Ada juga loh yang saat sipenjaga tutup mata dan menggitung teman-temanya sembunyi, tpi sembunyinya di rumah masing-masing.. Artinya mereka pulang menunggalkan penjaga. Hehehe.. Hayo ngaku , siapa yang suka curang begini :D

Tiga permainan diatas telah mewakili betapa sederhananya permainan tradisional yang satu / dua masih kita temui dimasyarakat namun terbilang jarang. Apalalagi permainan tradisional yang kuno tidak lagi sulit ditemui bahkan sudah hilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun