Oleh : Dudung Koswara, M.Pd
Maraknya korupsi, tawuran pelajar, seks bebas, narkoba dan berbagai perilaku yang menyimpang menjadi PR pendidikan kita. Ada apa dengan bangsa ini? Ada apa dengan proses pendidikan di bangsa ini? Bagaimana kurikulumnya? Benarkah dunia pendidikan adalah entitas paling bertanggung jawab atas semua kemunduran dinegeri ini?Pertanyaan kritis tentang realitas bangsaakan terus bermunculan tatkala harapan dan kenyataan masih jauh dari ideal.
Dunia pendidikan adalah bagian terpenting yang harus berperan strategis dalam membentuk masyarakatberkualitas. Pendidikanlah yang membuat bangsa-bangsa dibelahan dunia ini maju atau terbelakang. Dunia pendidikan memerlukan sebuah konsep yang jitu untuk mengawal bangsa ini menemukan masa depannya. Kurikulum diantaranya adalah bagian darisuksesi dunia pendidikan. Kurikulum yang baik akan sangat berperan terhadap perubahanwajah pendidikan di Indonesia.
Perubahan wajah pendidikan yang jauh lebih baik akan berimbas padapembentukan SDM. SDM yang kompetitif akan berperan signifikan dalam membangun masyarakat maju, sejahtera dan mandiri. Jadi kurikulum yang diterapkan di dunia satuan pendidikansebenarnya adalah untuk perbaikan masyarakat Indonesia secara makro. Mengapa demikian? Karena peserta didik hari iniakan menjadi masyarakat masa depan.
Pepatah bijak mengatakan maju mundurnya sebuah bangsa karena pendidikan. Bilabangsa ini mengalami kemunduran seperti hal di atas maka duni pendidikan menjadi asbabnya. Guru setidaknya harus memahami bahwa kurikulum 2013 menempatkanpeserta didik lebih manusiawi lagi. Harus lebih menghargai keragaman peserta didik, mengevaluasi semua aspek potensi peserta didik dan yang lebih penting lagi mencintai peserta didik seperti anak kandung sendiri.Dalam kurikulum 2013 ditekankan adanya peningkatan dan keseimbangansoft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan disemua jenjang pendidikan.
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, keterampilan, pengetahuan). Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti. Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengkomunikasikan, mendiskusikan, mempresentasikan dan membuat jejaring. Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain (cross curriculum/integrated curriculum). Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya.
Kurikulum 2013 hadir karena tuntutan perubahan zaman. Kurikulum menjadi “skenario” penting dalam membangun kemajuan dunia pendidikan. Pendidikan hari ini harus mampu menjadi solusi pada trend kekikinian dan solusi bagi masa depan peserta didik yangsemakin kompetitif. Ending dari kurikulum 2013 adalah terlahirnya peserta didik yang kompeten sesuai dengan standar kelulusan yang ditetapkan.
Kurikulum 2013 menjadi sangat penting dan menentukan dalammempersiapkan anak bangsa kedepan.Dalam visi pendidikan nasional tahun 2025 dikehendaki terlahirnya peserta didik yang cerdas dan terampil. Kecerdasan dan keterampilan menjadi prasyarat di kehidupan abad 21.Proses pendidikan yang diterimapeserta didik pada hari ini akan menentukan bagaimana Ia kelakhidup dan bersaing di dunia nyata.
Kurikulum 2013menekankan pada kecerdasan tingkat tinggi yang dibingkai oleh sikap ketuhanan dan nilai-nilai sosial yang terintegrasi dalam proses pembelajaran. Parasiswa digiring harus belajar berpikir tingkat tinggi. Guru memberitahu siswa sudah tidak lajim lagi, melainkan siswa harus mencari tahu. Mencari tahu artinya butuh proses berpikir cerdas dan kreatif. Berpikir cerdas dan kreatif berarti berpikir tingkat tinggi. Siswa adalah subjek belajar, bukan objek. Ia harus dinamis dan membelajarkan dirinya dengan stimulus guru sebagai “teman” belajar di ruang kelas dan luar kelas.
Peserta didikharus memberdayakan potensi nalarnya. Guru harus menjadi mentor menggiring siswa dari berpikir mengingat sampai memahami serta memecahkan permasalahan yang ngejelimet. Kemampuan berpikir komplek akan menjadikanpeserta didik terbiasa mengahdapi sesuatu yang sulit. Menghadapi sesuatu yang sulit membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill). Peserta didik yang mampu berpikir tingkat tinggi akan dapat bersaing di dunia global. Di era global mampu berpikir saja tidak cukup melainkan harus mampu berpikir tingkat tinggi.
Mental instan dan manja lahir dari ketidakmampuan berpikir tingkat tinggi dalam menghadapi realitas. Semakin tumpul pikiran seseorang akan semakin sulit menghadapi hidup. Sulit beradaptasi, sulit mencari alternatif dan buntu dalam melangkah. Belajar berpikir tingkat tinggi sejak di satuan pendidikan akan melahirkan peserta didikunggul di kemudian hari dalam memecahkan permasalah hidup.
Jadi kurikulum 2013 menghendaki peserta didik berpikir “HOTS” (Higher Order Thinking Skill).Kemampuan berpikir tingkat tinggi yang diperkenalkan sejak dini dibangku sekolah akan berdampak positif kelak kemudian hari.Kecerdasan dalam menganalisa lingkungan, kecerdasan dalam menganalisa bacaan, kecerdasan dalam bergaul, kecerdasan dalam memahami eksistensi orang lain dan bahkan kecerdasan dalam memecahkan permasalahan pribadi.
Istilah inkuiri, discovery learning, project based learning bahkan imajination harus menjadi bagian dari perkembangan berpikir siswa.Pengalaman memecahkan masalah yang rumit yang memerlukan berpikir tingkat tinggi menjadi sebuah keharusan. Kecerdasan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill) menjadi sebuah modal bagipeserta didik dalam menghadapi kehidupan yang jauh lebih komplek pada masa depan. Berpikir tingkat tinggi adalah ciri manusia berkualitas karena Ia berada pada puncak kesadaran.
Kesadaranlah yang membuat manusia tau segala hal dan mampumencari alternatif. Kesadaranlahyang membuat manusia terhindar dari perilaku menyimpang yang menggiring pada ciri hewani. Kesadaranlah yang membedakan manusia dengan mahluk lain bahkan dengan sesama manusia sendiri. Kemampuan berpikir tingkat tinggi pada peserta didik yang dilandasi oleh keterampilan dan sikap mental yang baik menjadi ending dari kurikulum 2013.
Descartes, sang filsuf ternama dari Perancis mengatakan“Cogito ergo sum”.Artinya adalah: "aku berpikir maka aku ada". Nah bagaiman bila tidak hanya berpikir melainkanberpikir tingkat tinggi? Artinyakita akan semakin “ada”. Kita akan semakin eksis dalam dunia yang semakin mengeksplorasi kemampuan dengan berpikir tingkat tinggi. Perang budaya, ekonomi dan peradaban pada dasarnya perang berpikir. Kecerdasan bangsa menentukan masa depan bangsa. Maka dunia satuan pendidikan adalah “pabrik” dari lahirnya masyarakat yang cerdas berpikir tingkat tinggi.
Kurikulum 2013 menekankan pentingnya peserta didik berpikir HOTS (Higher Order Thinking Skill).Model pembelajaran yang mesti dibangun adalah model pembelajaran yang mencari tahu, pandai merumuskan masalah, pandai menganalisis, pandai mencari solusi, kreatif dan kontemplatif. Tahu apa, tahu mengapa dantahu bagaimana menjadi siklus belajar dalammenumbuhkankemampuan berpikir HOTS.
Fenomena negatif seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam ujian, radikalisme sosial dll. terkait dengan keadaran manusia karena berpikirnya masih rendah. Berpikir HOTS atau tingkat tinggi akan menggiring manusia pada puncak kemanusiannya karena manusia berderajat bila akalnya berfungsi dengan baik.Para koruptor yang kebanyakan sarjana memang mereka berpikir tatapi berpikirnya tingkat rendah. Karena berpikir tingkat tinggi akan meninggikan derajat manusia menuju Tuhannya.
Catatan akhir, siswa yang mampu berpikir “hots” hanya dapat terlahir dari guru yang “seksi”.Guru seksi adalah guru yang profesional, cerdas, memotivasi, menginspirasi, unik, menarik, bersemangat dan berkerja karena panggilan hati. Guru menentukan sebuah kurikulum berfungsi atau tidak karena guru lebih penting dari kurikulum.Guru menentukan seorang siswa jadi juara atau pecundang karena siswa juara lahir dari guru juara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI