Mohon tunggu...
Doni Bastian
Doni Bastian Mohon Tunggu... Penulis - blog : www.donibastian.com

Seo Specialist | Business Consultant | WA 0821-1450-1965

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok Jadi Gubernur Sumatera Utara, Kenapa Tidak?

25 April 2017   09:35 Diperbarui: 25 April 2017   18:00 1584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : batakgaul.com

AHOK jadi Gubernur Sumatera Utara, Kenapa Tidak? Kekalahan AHOK-DJAROT pada Pilkada DKI Jakarta sungguh membuat banyak warga yang merasa kecewa. Sayapun menilai bahwa ini adalah suatu peristiwa diluar nalar dan tidak wajar. Bagaimana bisa seorang pejabat yang jujur dan bekerja dengan baik, sampai kalah dalam Pilkada DKI tersebut. Tapi apa boleh buat jika memang itu kenyataan yang terjadi. Mungkin warga Jakarta lebih mendahulukan keyakinan agamanya daripada mempertimbangkan hasil kerja AHOK-DJAROT selama menjadi pimpinan Pemerintahan Daerah DKI Jakarta

Okelah, kita relakan saja yang sudah terjadi. Tapi tentu hal ini bukanlah akhir dari segalanya. AHOK meski tidak terpilih kembali sebagai Gubernur DKI untuk periode yang kedua, bukan berarti karirnya terhenti begitu saja. Sudah barang tentu, masih banyak warga yang mengakui dan membutuhkan bahkan bangga jika AHOK jadi Kepala Daerah mereka. Figur pejabat seperti AHOK ini sangat diperlukan untuk membenahi segala permasalahan di daerah khususnya dalam rangka memberantas perilaku korupsi yang dilakukan oleh para pejabatnya.

Pasca kekalahannya pada Pilkada DKI, kira-kira bagaimana kans karir AHOK sebagai pejabat dalam lingkaran Pemerintah Pusat?

Banyak sekali yang mengusulkan agar AHOK diangkat menjadi Ketua KPK atau masuk dalam jajaran kabinet Jokowi sebagai Menteri. Tapi seberapa besar kemungkinannya, mengingat AHOK saat ini masih dijadikan bulan-bulanan oleh kelompok Radikal? Sidang AHOK terkait kasus dugaan Penistaan Agama saja masih jadi polemik yang berkepanjangan, terkait Jaksa yang menuntut AHOK hanya dengan hukuman percobaan.

Jika benar AHOK diusulkan menjadi Ketua KPK, tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Calon pejabat ketua KPK harus lolos Fit and Proper Test yang dilakukan oleh DPR. Ini sangatlah berat untuk bisa lolos jika saya tak boleh mengatakan sebagai hal yang mustahil, mengingat kondisi politik yang terjadi sekarang ini.

Lalu bagaimana kemungkinan AHOK diangkat oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri?

Presiden Jokowi tentu juga akan berpikir sejuta kali jika tiba-tiba mengangkat AHOK sebagai menteri. Sudah jelas alasannya. Jika Presiden Jokowi nekad, maka bukan tidak mungkin dampaknya akan langsung mengarah kepada Jokowi sendiri dan semakin mempersulit posisinya. Apalagi tak lama lagi akan berlangsung Pemilu pada tahun 2019.

PDIP sudah pasti akan mengajukan Jokowi sebagai CaPres pada PilPres mendatang. Oleh sebab itu, Presiden Jokowi harus ektra hati-hati jika ingin menarik AHOK sebagai Menteri atau CaWaPres, agar kredibilitasnya tidak terganggu menjelang  Pemilu 2019 mendatang.

Lalu apa yang bisa dilakukan terhadap AHOK?

Ibarat kata, kita sedang dalam perjalanan, lalu ada sekelompok orang menghadang kita di tengah jalan. Apakah kita akan menghentikan perjalanan dan kembali pulang atau kita akan maju terus dengan menerjang orang-orang yang menghalangi perjalanan kita?

Jika kita memutuskan untuk melawan para penghadang, tentu resikonya akan sangat besar, dan bisa saja terjadi banyak korban. Tapi bukan berarti kita harus berhenti dan kembali pulang. Kita perlu menggunakan strategi lain, yaitu mencari jalan memutar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun