Mohon tunggu...
Dr.Ari F Syam
Dr.Ari F Syam Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi, Praktisi Klinis,

-Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM (@DokterAri) -Ketua Umum PB Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yang Tersisa dari Hari Lebaran

30 Juni 2017   14:41 Diperbarui: 30 Juni 2017   15:46 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang Tersisa dari Hari Lebaran...

Saya berharap ini tidak terjadi pada anda dan para ibunda tercinta kita..

Surga itu dibawah telapak kaki ibu.” (HR. Ahmad, an-Nasaai, Ibn Maajah dan al-Hakim)...untuk sebagian orang ternyata Hadist ini sangat sulit untuk diamalkan.. tidak ada pengaruh apa2..kok bisa begitu..itulah kenyataannya. beberapa hari menjelang Lebaran..seorang nenek berumur 80an tahun tersedu karena mempredeksi lebaran tahun ini tidak akan beda seperti tahun2 sebelumnya. kenapa??..Si nenek sudah bisa memprediksi kalau anak perempuannya tidak akan berkunjung menemuinya mungkin hanya melalui telpon itupun belum tentu juga. sedunya...Padahal anak ibu tersebut tinggal masih satu kota dengan ibu tersebut...

Saya tidak habis berpikir..kenapa gerangan?..Saya coba "kepo" dan sedikit coba menebak..ibu terlalu cerewet dan banyak mengeluh kali ungkap saya....

Memang beliau datang ke saya untuk berbagai keluhan..anak lain yang mengantar ibu tadi memang menambahkan.. iya dok.. Ibu nih.."setiap menit" mengeluh??..sehingga anaknya juga capek mendengar keluhan2 ibu dan "malas" kalau ketemu ibu......dalam hati saya..Alhamdulillah saya punya ibu yang baik sekali walau ibu saya punya kendala dalam bergerak tidak pernah mengeluh dan kalau ditanya apakah ada keluhan, baru cerita kalau ada sesuatu yang tidak nyaman pada dirinya...

Kembali kepada nenek tadi, sayapun akhirnya hanya sampaikan dan memberi saran.. doakan saja anak2 ibu terbuka hatinya agar mau menerima ibu apa adanya dan untuk ibu tersebut saya sampaikan juga..coba ibu lebih bersyukur akan umur panjang dan masih gagah berobat kedokter jalan sendiri.. dan lebih menerima kondisi saat ini apa adanya..

Saya cerita ibu saya seumuran ibu tetapi perlu bantuan kursi roda untuk keluar rumah dan jarang mengeluh.. sambil saya sampaikan saya bantu doa agar anak2 ibu menyayangi ibu kembali sebagaimana ibu menyayangi mereka saat kecil...jadi ingat juga..anak2 yang "menitipkan" para orang tuanya yang tua renta dengan alasan "lemas" di RS terutama perawatan VIP hanya ditemani oleh suster pribadinya menjelang lebaran dan pasca lebaran karena sudah susah untuk diajak pergi2...

Apakah sudah sekejam itu kehidupan Metropolitan? 

Cepat atau lambat..akhirnya di kota metropolitan seperti Jakarta akan menjamur Panti Jompo sebagai penitipan orang tua yang anaknya "tidak sempat" mengurus orang tuanya...

Wallahu A'lam Bishawab

Kata2 ini dirangkai menjelang Sholat Jum'at di Masjid Baburahman Lubuk Selasih..Jl Raya Solok Padang Kab. Solok..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun