Mohon tunggu...
M Dirga
M Dirga Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapakah Pribumi Asli Indonesia?

27 April 2017   12:13 Diperbarui: 27 April 2017   21:00 4040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapakah Pribumi Asli Indonesia ?

Dalam konteks sosial kita sering mendengar masyarakat pribumi atau orang indonesia asli,biasanya mengacu pada indentitas orang asli daerah tertentu,sampai sekarang masih menempel sifat warisan kolonial yaitu konsep Pribumi.memangnya apa konsep pribumi itu sebenarnya ? menurut KBBI berarti pribumi penghuni asli yang berasal dari tempat yang bersangkutan,umumnya yang kita sebut pribumi atau orang asli indonesia adalah orang suku jawa,dayak,bali,minangkabau,papua dan suku-suku lain yang sering kita lihat pada orang memakai baju adat pada saar karnaval 17 agustus.sementara itu orang-orang indonesia keturunan cina,arab dan india masih kita sering perlakukan seperti orang asing,singkatnya kita sering menanggap sebagai orang pendatang,padahal mereka bukan cuma lahir dan besar di nagara kita tetapi berbudaya dan berbahasa indonesia akhirnya lahirlah isitilah seperti diskriminasi dan kecemburuan sosial yang banyak kita temukan terutama pada saat dunia berpolitik yang sedang panas seperti pemilu gubernur ibu kota jakarta.

Kita yang sekarang ngaku-ngaku sebagai orang asli indonesia sering tidak sadar bahwa seluruh dari sabang sampai marauke sebutulnya dulu termasuk bangsa pedatang menurut  bukti prasejarah yang ada penghuni bumi nusantara yang paling awal adalah Homo erectus spesies ini diperkirakan sudah ada sejak 1 sampai 2 juta tahun lalu dan banyak variasinya,sampai-sampai 50% total temuan fosil Homo Erectus di dunia asalnya dari indonesia,spesies manusai modern baru masuk ke nusantara secara bertahap pada era pleistosen,nah pada manusia pendatang ini terbagi menjadi dua golongan besar yaitu malenesia dan austronesia,diperkirakan orang malenesia datang ke indonesia sejak 50 ribu tahun yang lalu baru di susul orang austronesia sejak 4 ribu tahun yang lalu merekalah yang berkemabang menjadi suku-suku yang kita kenal sekaran.

Kemudian orang-orang di nusantara awalnya menjalin hubungan dengan india  lewat perdagangan logam dan rempah,pengaruh yang kita dapat dari india saat itu adalah kebudayaan lembah sungai indus yang berkembang menjadi kebudayaan hindu budha.setelah itu barulah kita menjalin hubungan dengan dinasti tiongkok yang ada di wilayah selatan,seperti saat rombongan laksamana cheng ho datan ke wilayah nusantara,bangsa arab secara bertahap juga datang pada masa-masa ini terutama lewati perdagangan,hubungan antara budaya ini tentu banyak menghasilkan perkawinan silang,bisa jadi satu dari orang-orang asing ini termasuk leluhur puluhan generasi di atas kita.

Awalnya orang nusantara dan orang pendatang hidup berdampingan dengan damai,namun pemerintah eropa pada jaman kolonial mulai menggolongkan orang berdasarkan asal-usulnya etnis,orang orang eropa menempati golongan paling atas dan paling enak disusul orang timur termasuk orang tionghoa,arab dan india,sementara orang orang yang disebut pribumi di tempatkan di posisi paling bawah,lalu orang orang indo alias keturunan campuran pun ikut menderita tidak jelas masuk golongan mana.

Pada tahun 1965 karena di orde baru lagi lagi ada penggolongan antara pribumi dan non pribumi,dampaknya orang-orang asing keturunan asing harus beradaptasi dengan budaya indonesia secara ekstrim sampai-sampai harus ganti nama.setelah 32 tahun rezim orde baru sudah berakhir konsep pribumi dan nonpribumi telah di hapuskan oleh gusdur jadi tidak ada dekriminasi lagi.

Pada sampai saat ini kita masih sering melihat perbedaan di jadikan hal buruk,indonesia adalah negara dengan keberagamannya,suku,agama,budaya samapai bahasa harusnya kita menjadi negara toleran.maka tidak ada kata jangan panggil aku cina,jangan panggil aku pribumi,jangan panggil aku pendatang tetapi panggil aku indonesia.terlalu sering kita menyaksikan permusuhan yang terjadi mengatasnamakan ras,terlalu sering kita melihat diskriminasi terjadi berlandaskan ego dan kesombongan semata.terlalu sering kita mendapati kebencian terjadi karena satu pihak menjunjung tinggi satu agama dam merendahkan orang lain.mengapa semua itu harus terjadi ??

Isu pribumi dan non pribumi yang menyebab potensi perpecahan,padahal sebagian besar masyarakat indonesia saat ini adalah keturunan bangsa micronesia yang berasal ari tiongkok.sehingga mengadu domba etnisitas manusia indonesia hari ini dengan istilah pribumi bukan pribumi adalah kebodohan.indonesia merupakan imagined community yaitu imajinasi ambisius mayutukan 17 ribu pula dan 700 bahas,hal tersebut didukung kayanya indonesia dan ragamnya menjadi nilai tinggi.

Isu suku dan ras merupakan isu yang cukup dominan dalam pemilu indonesia,bahakan di pilkada di ibukota,hal tersebut juga sering dijadikan sebagai kampanye hitam oleh para relawan politik pihak-pihak ynag di anggap berasal dari ras yang tak asli indonesia ataupun agama minoritas.Banyak suku-suku yang kehilangan identitas budayanya dan tergantikan oleh budaya-budaya dominan di suatu negara,contohya di pulau kalimantan ketika suatu suku besar seperti dayak terbagi dalam 3 negara hanya karena masalah politik dan bukan karena imigrasi.pada masa orde baru,ada banyak pengaruh jawa dan budaya lain,secara tidak langsung melalui program transmigrasi yang di masukkan di bumi kalimantan,sehingga muncul stigma negatif terhadap budaya sendiri karena merasa budaya mereka dengan harapan menjadi sederajat di dalam masyarakat.

Jadi yang menjadi masalah disini yaitu membedakan identitas ,masyarakat indonesia itu tidak hanya berupa masyarakat sipil tapi juga ada dinamakan masyarakat adat yang haknya di lindungi oleh PBB.dalam lingkup ini jika kita berbicara mengenai identitas kita sebagai orang indonesia memang pendekata yang paling tepat yaitu kita memandang kita sendiri sebagai orang indonesia.kita memakai konsep “sama sama rakyat indonesia dan merupakan pendatang”.

Menyatukan keindonesian dengan sadar WNI/WNA saja tidak cukup,sebab dengan demikian kita sendiri berusaha menganeksasi kebudayaan seblum kita,solusi pribumi dan non pribumi agaknya tidak perlu diuapkan dengan alasan diksriminasi terhadap yang mempertahankan,adat atau yang tidak ada warisan adat.untuk masyarakat kota sepertinya tidak masalah denga keragaman mulai dari mempertahankan kesukuan atau tidak bisa mewarisi suku mana.it’s ok tapi jika tinggal di daerah,kita perlu menghargai kearifan lokal disana dan perlu belajar juga mengenai nilai-nilai yang mereka anut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun