Sejak peluncuran Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada Februari lalu, DKI Jakarta sudah berhasil merealisasikan program tersebut mencapai 66,15 persen dari 214.249 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat mengatakan, filosofi dari pemberian bantuan ini adalah fakir miskin dan anak telantar menjadi tanggung jawab negara.
Ia melanjutkan, dengan adanya BPNT ini, Kelurga Penerima Manfaat dapat memilih kualitas barang, mereka bisa memilih kualitas beras dan gula.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Masrokhan mengatakan, BPNT diberikan kepada KPM yang memegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), selain itu program ini menjadi salah satu ujung tombak pengentasan kemiskinan di DKI Jakarta.
Bantuan itu, katanya, senilai Rp.110.000/bulan/KPM, nanti penerima BPNT bisa menukarkannya dengan beras 10 Kg yang seharga Rp.8.500/Kg dan gula 2 Kg yang seharga Rp.12.500/Kg
"KPM akan menerima bantuan non tunai melalui KKS, jadi bantuan akan sampai langsung ke penerima, si penerima tinggal mencairkannya dengan membelikan beras dan gula di agen bank atau e-Warong," kata Masrokhan.