Di saat dunia diguncang pandemi Virus Corona, Indonesia pun tak bisa menghindar. Satu persatu korban berjatuhan. Bila perang militer musuh jelas terlihat, maka kini kita perang melawan musuh yang tidak kasat mata. Sang virus bisa berada dimana saja dan kapan saja, mengikuti orang yang dihinggapinya, lalu menular ke korban lain yang berdekatan dengan korban sebelumnya.
Penyebaran virus yang begitu cepat dan tanpa disadari, karena pertumbuhannya yang lambat di tubuh manusia sehingga orang yang terkena terlambat menyadari, sementara sang virus telah menyebar kemana-mana, nemplok di tubuh korban yang baru.
Penyebaran yang begitu cepat dan tidak disadari, membuat pemerintah membuat kebijakan mengisolir mereka yang sudah positif terkena, serta kebijakan berkurung diri bagi warga.
Meningkatnya korban mengakibatkan juga meningkatkan kebutuhan alat pelindung diri, terutama masker agar tak mudah terpapar, atau memaparkan dari satu korban ke warga lainnya. Juga kebutuhan buat tenaga kesehatan yang sepanjang hari berdekatan dengan korban yang begitu rentan terhadap penularan virus dari korban yang mereka rawat.
Melihat begitu kerepotannya pemerintah menyiapkan alat pelindung diri bagi rakyatnya, membuat para pengusaha atau perusahaan besar maupun mereka yang peduli ikut terpanggil, bersatu untuk mengumpulkan dana 500 milyard rupiah. Para pencetus pengumpulan dana tersebut, diantaranya, Sinar Mas serta perusahaan lain anggota KADIN serta lembaga social Tzu Chi Indonesia.
Kehadiran perusahaan-perusahaan maupun pengusaha-pengusaha besar itu dalam membantu pemerintah, tentu saja menghapus stigma selama ini kalau mereka hanya mencari untung dan kekayaan di Indonesia. Apa yang dilakukan ini jelas memperlihatkan kalau mereka juga mempunyai rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap musibah yang menimpa dunia, khususnya Indonesia ini.
Membuktikan niat baik mereka itu bukan hanya pemanis bibir, pada tanggal 19 Maret 2020, Hong Tjhin yang merupakan CEO DAAI TV Indonesia dan relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melakukan penyerahan secara simbolis sumbangan tersebut kepada Ketua PBNU Bidang Kesehatan yang juga Pembina Tim COVID-19 PBNU, dr. Syahrizal Syarif di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Target penggalangan dana yang besarnya 500 miliar rupiah, tentu tak ditanggung sendiri. Untuk itulah adanya penggabungan sinergi lintas perusahaan termasuk Sinar Mas ini dilakukan untuk mendukung penanggulangan pandemi virus Corona (Covid-19) untuk para tenaga medis berupa alat kesehatan. Disaat perlengkapan alat pelindung diri sekarang susah didapatkan, seperti masker, gloves bahkan APD bagi juga susah ditemukan di pasaran. Dengan memberikan bantuan ini, diharapkan para tenaga kesehatan semakin semangat menjadi garda depan dalam melawan virus Corona.
Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto, mengatakan:"Nama perusahaan-perusahan yang sudah konfirmasi akan berdonasi diantaranya, Sinar Mas, PT Adaro Energy Tbk, Artha Graha Peduli Foundation, PT Djarum, Agung Sedayu Group, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Puradelta Lestari Tbk, beserta Triputra Group. Kami masih menunggu pengusaha lain untuk kepedulian sosial ini."
Bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi dan perusahaan anggota KADIN ini akan diberikan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, RSPAD Gatot Subroto, RSUP Persahabatan. Seperti yang sudah dilakukan pada tanggal 18 Maret 2020, dengan memberikan bantuan berupa baju isolasi APD , masker, kacamata, sarung tangan dan ventilator kepada Kementerian Kesehatan berikut beberapa rumah sakit, seperti RSPAD Gatot Soebroto, RSPI Sulianti Saroso dan RSUP Persahabatan.