Mohon tunggu...
Dian Kelana
Dian Kelana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana kehilangan arah

www.diankelana.web.id | www.diankelanaphotography.com | www.diankelana.id

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Jak Lingko, Mendisiplinkan Pengemudi Angkot

30 April 2019   09:18 Diperbarui: 1 Mei 2019   22:03 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua Jak Lingko berpapasan di Kota Bambu Utara (Dokumentasi pribadi)

 

Sejumlah angkutan kota dari berbagai jurusan atau trayek di Jakarta, yang 4 bulan belakangan ini dirangkul oleh Pemda DKI sebagai perpanjangan tangan dari sistem transportasi Transjakarta, cukup memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka yang berada di seputar angkot itu sendiri, maupun bagi para penumpangnya.

Saat mengobrol dengan pengemudi dalam beberapa kali menumpang dengan angkot yang bertarif 0 rupiah tersebut, saya mendapat gambaran yang positif dari mereka.

"Kita tidak perlu lagi saling uber-uberan atau saling sikut saat mencari penumpang di jalan..." kata Ade Apriyanto, pengemudi Jak 07, jurusan Tawakkal-Tanah Abang. 

"Kalau dulu, semasih bernama Angkot APB JB-03, kalau ada teman di depan, perasaan sudah nggak enak aja. Apalagi kalau penumpang sepi dan angkot kosong, saling uber-uberan deh, ngejar penumpang buat nyari setoran. Kerja full seharian, buat nyari setoran benar-benar harus pintar-pintar kalau nggak mau pulang nggak bawa duit buat keluarga. Apalagi musim libur sekolah atau mahasiswa..." sambung Ade.

 

Ade Apriyanto, pengemudi Jak 07 jurusan Tanah Abang-Tawakal, Grogol (Dokumentasi pribadi)
Ade Apriyanto, pengemudi Jak 07 jurusan Tanah Abang-Tawakal, Grogol (Dokumentasi pribadi)

Dari obrolan dengan beberapa pengemudi lain, memang tertangkap nada yang sama. Mereka kini bisa mengemudi dengan lebih tenang tanpa memikirkan uang setoran setiap hari. Karena dari Pemda, melalui Transjakarta, para pengemudi maupun pemilik mobil yang tergabung dalam Jak Lingko tersebut keseharian mereka sudah terjamin. 

Saat beroperasi para pengemudi mendapatkan uang makan Rp 50.000/hari dan mendapatkan upah sesuai UMP DKI perbulannya yang saat ini Rp 3.950.000,- Begitupun untuk angkot mereka yang mendapatkan Rp 150.000,- per hari untuk keperluan bahan bakar.

Dengan trip yang sudah diatur perjalanannya, kendaraan mereka juga lebih terjaga dari percepatan kerusakan atau keausan suku cadang, dan ini tentu juga menguntungkan pemilik mobil.

Bagi pengemudi sendiri pun, kini mereka tak perlu lagi harus bekerja mencari setoran seharian. Karena jam kerja mereka kini lebih teratur 8 jam perhari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun