Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Gambar Pahlawan di Kelas, Jangan Dipajang Hanya untuk Aksesoris!

24 April 2017   13:34 Diperbarui: 25 April 2017   02:00 4448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang kelas dengan Garuda Pancasila, Foto Presiden dan Wakil Presiden/Sumber gambar: aspiannewblog.blogspot.com

Pada pertengahan tahun 2002, kami--yang masih lugu-lugunya membawa kepolosan pasca kelulusan dari TK, memulai kehidupan baru di sebuah sekolah dasar negeri, yang berhadapan dengan lapangan desa. Di sekolah tersebut, kami baru pertama kalinya merasakan atmosfer suasana belajar yang sebenarnya, dengan deretan puluhan bangku dan meja panjang di ruangan kelas. Kami masih teringat, pada saat itu batang-batang kapur masih setia menemani kami saat menuliskan sesuatu di papan tulis, yang pada akhirnya, berganti dengan spidol hitam dan papan putih, yang telah digunakan secara luas di sekolah-sekolah, hingga saat ini.

Sepanjang saya bersekolah, diriku sering menjumpai apa-apa yang tertempel di ruangan kelas. Selain jadwal piket dan jadwal pelajaran, saya terkadang menemukan prakarya dari biji-bijian, bagan dari suatu pelajaran, dan lain sebagainya. Di atas papan tulis, paling sering tertempel gambar Pancasila berserta teksnya, juga foto Presiden dan Wakil Presiden. Sedangkan gambar-gambar dari para pahlawan, jarang saya jumpai.

Barulah saat saya duduk di kelas tingkat akhir di sebuah SMA, pada saat sekolahku berulang tahun, ada lomba kebersihan kelas. Kami, tentu saja membersihkan ruangan kelas, dan merombak ruangan kelas yang selama ini ditempati, menjadi lebih menarik. Kami memasang jadwal pelajaran jadwal piket, struktur organisasi kelas, peta daerah kami, juga foto Presiden dan Wakil Presiden serta teks Pancasila. Tak lupa, kami menambahkan tempat mading, dan foto-foto para Pahlawan Nasional di sekeliling ruangan kelas kami.

Foto-foto para pahlawan nasional di ruangan kelas kami, dilingkari warna merah/ Sumber gambar: Grup Facebook DUPASAT dengan modifikasi dari penulis
Foto-foto para pahlawan nasional di ruangan kelas kami, dilingkari warna merah/ Sumber gambar: Grup Facebook DUPASAT dengan modifikasi dari penulis
Ya,singkat cerita akhirnya kelas kami dinobatkan menjadi pemenang lomba kebersihan kelas. Namun, kami tak bisa bertahan lama di kelas yang kami cintai. Dua tahun kemudian, kami dinyatakan lulus SMA dan akhirnya ruangan kelas yang selama ini kami gunakan, diteruskan pengelolaannya oleh adik kelas. Walaupun kami yang memasang foto tersebut, namun kami sama sekali tidak mengambil pelajaran di balik pemasangan foto tersebut, karena keterbatasan waktu kami yang berstatus pelajar SMA.

Nah, apa yang kami lakukan ini, terjadi pada bulan Maret 2014 lalu, jauh sebelum Menteri Pendidikan Kita, Pak Muhadjir Effendy, sebgaimana telah diberitakan di laman ini, memerintahkan untuk memasang foto presiden dan wakil presiden bersama para pahlawan nasional di ruangan kelas, di seluruh sekolah-sekolah di Tanah Air. Tujuannya, ya menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme sesuai program pendidikan karakter bangsa yang telah dicanangkan Presiden Jokowi sesuai Nawacita.

Jadi, apa yang kami lakukan seperti yang saya ceritakan di atas,  hendaknya patut ditiru oleh adik-adik kelas dan semua murid di sekolah-sekolah. Kalau bisa, ya foto-foto para pahlawan, presiden berserta wakilnya, juga Pancasila, dipertahankan oleh pengurus kelas dari generasi selanjutnya. Akan tetapi, pemasangan foto-foto tersebut, sebaiknya jangan dijadikan aksesoris di kelas aja, ya!

Sebab, foto-foto tersebut tidaklah membawa manfaat, jika tak ada para guru yang memberikan penjelasan tentang sosok-sosok para pahlawan yang telah berjuang untuk memerdekakan negeri ini, terlebih lagi memberikan teladan bagi para siswa. Oleh karena itulah, para guru harus memberikan pengajaran tentang tokoh-tokoh pahlawan nasional di negara kita. Caranya bagaimana?  

Okelah, saya menjelaskan pelan-pelan dulu, ya! 

Di sekolah, tentu kita punya pelajaran Sejarah, 'kan? Kalau di tingkat SD dan SMP sih, adanya IPS Terpadu. Nggak papa, yang penting ada sejarahnya. Pada pelajaran tersebut, tentu ada pelajaran tentang peperangan melawan penjajah, yang tentunya ada para pahlawan yang ikut berperan di dalamnya. Sebut saja, Perang Diponegoro yang melibatkan Pangeran Diponegoro, Raden Intan II yang membela daerah Lampung, dan lain sebagainya. 

Apalagi kalau ada pelajaran tentang Pergerakan Nasional dan Proklamasi Kemerdekaan, yang sudah pasti melibatkan para pahlawan. Manfaatkan itu, sebagai sarana para guru untuk memperkenalkan para pahlawan berserta kiprahnya untuk kemerdekaan Indonesia, tentunya dengan cara menyisipkan  hal-hal tersebut pada materi pelajaran. Ya, walaupun mengajarkan hal-hal tersebut bisa mengorbankan jam pelajaran, bukankah hal ini bisa membangun karakter siswa menjadi lebih baik?

Oh ya, kalau ada momen-momen penting seperti hari Pahlawan maupun hari Kartini yang sudah terlewat tiga hari yang lalu? Inilah kesempatan emas bagi para guru untuk mengajarkan tentang perjuangan mereka kepada para siswa di sekolah! Jangan diperingati dengan upacara bendera dan peragaan kebaya doang! Setidaknya, mengajarkan tentang sosok pahlawan yang telah mendahului kita pada momen-momen penting, jauuh lebih bermakna ketimbang hanya diperingati secara seremonial, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun