Mohon tunggu...
Kinda Lia
Kinda Lia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sudirman Said Pemimpin yang Dibutuhkan Jawa Tengah

16 Agustus 2017   12:16 Diperbarui: 16 Agustus 2017   12:26 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: suaramerdeka

Jawa Tengah punya sejarah panjang yang dapat ditarik hingga zaman kerajaan-kerajaan besar di Nusantara. Di daerah ini lahir kerajaan-kerajaan besar yang membangun peradaban dan kejayaan di masanya.

Sayangnya, kemajuan peradaban di tersebut hanya ditempatkan di masa lalu dan tidak dijadikan semangat yang menjiwai pembangunan masyarakat Jawa Tengah. Kemiskinan, pencapaian pendidikan, pembangunan ekonomi, dan lain sebagainya masih tertinggal jauh, terutama jika memperhatikan sejuta potensi yang bisa dikembangkan di provinsi ini.

Pemerintah terlalu menyukai zona nyaman. Masyarakat pun dibiarkan seperti itu. Akhirnya, tidak ada langkah-langkah progressif dari pemerintah, sementara masyarakat kurang kritis merespon pemerintah. Akibatnya, Jateng tertinggal jauh dari tetangganya, seperti Jawa Timur, Bali, Jawa Barat, dan termasuk Jakarta.

Karena itu, perubahan harus dimulai dari sosok pemimpin yang memerintah dan mengelola Jawa Tengah. Pemimpin Jawa Tengah tidak boleh sosok yang terlalu suka berada di zona nyaman. Jika karakter pemimpinnya berada di zona nyaman, maka pembangunan dan pengembangan berbagai aspek akan lambat, karena pemimpinnya tidak memiliki kepekaan dan respon cepat terhadap persoalan-persoalan mendesak.

Inilah yang oleh Sudirman Said dianggap sebagai persoalan mendasar di Jawa Tengah. Pemerintah terlalu nyaman dengan daerah-daerah penyangga yang berada di sekeliling Jawa Tengah, seperti Jogjakarta, Bandung, Surabaya, Bojonegoro, dan Sidoarjo. Padahal, tantangan Jawa Tengah sendiri masih segudang. Konektivitas antara Jaw Tengah bagian utara dan selatan belum tersambung dengan baik, pelabuhan-pelabuhan besar belum dibangun, industri pertanian masih konvensional meskipun mayoritas penghasilan masyarakat berasal dari pertanian.

Dengan kata lain, Jawa Tengah membutuhkan pemimpin yang tidak hanya mengetahui persolan, tapi juga progressif dalam mengentaskan persoalan tersebut. Pemimpinnya harus berani melakukan terobosan-terobosan, merubah budaya kerja birokrasi yang berada pada zona nyaman menjadi mesin yang bekerja untuk masyarakat, sementara itu, masyarakat harus didorong supaya berani memberikan kritikan bagi pemerintahan.

Sudirman Said percaya bahwa masih banyak perubahan yang bisa dilakukan di Jawa Tengah. Tantangan yang akan dihadapi masih bertumpuk-tumpuk, kreativitas dan terobosan masih harus terus dibangkitkan. Karena itu, sosok yang mampu mewujudkan hal tersebut harus didorong ke hadapan publik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun