Mohon tunggu...
Muhammad Dendy
Muhammad Dendy Mohon Tunggu... Seniman - menulis adalah obat hati

"saya adalah orang yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri saya"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

FPI Bukanlah Ormas Radikal

11 Juli 2017   18:42 Diperbarui: 7 Agustus 2017   12:31 7962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab menyambangi korban terdampak banjir di kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan. Sumber :Tribunnews.com/ Dennis Destryawan:

Siapa tak kenal dengan FPI. FPI adalah ormas yang memiliki kepanjangan, yaitu Front Pembela Islam. FPI Banyak menarik perhatian masyarakat, ketika menjadi motor utama penggerak dalam setiap aksi bela Islam yang berlangsung di Jakarta beberapa bulan lalu. FPI sendiri adalah Ormas yang didirikan oleh Habib Rizieq pada awal era Reformasi, yaitu tahun 1998. Selama ini banyak citra dan pemberitaan negatif tentang FPI, dari sweeping yang dilakukan FPI terhadap tempat-tempat hiburan malam hingga razia minuman keras yang kerap dilakukan FPI hingga saat ini. Banyak yang mengatakan tindakan razia yang dilakukan oleh FPI adalah anarkis dan tidak sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Saya juga pernah ikut terpengaruh dari stigma masyarakat dan media yang selalu memposisikan FPI sebagai ormas yang selalu mengedepan kan kekerasan dan radikalisme. 

Dalam benak saya apakah benar stigma negatif tersebut?. Hal itu pernah saya buktikan ketika saya melihat rombongan laskar FPI yang kebetulan sedang melakukan sweeping miras disalah satu wilayah di Jakarta. Saya berpikir, pasti FPI akan bertindak anarkis lagi seperti pemberitaan dan stigma negatif terhadap FPI yang terus berkembang luas di masyarakat. Akan tetapi bukan rasa takut yang saya alami ketika kendaraan saya berhadap-hadapan dengan kumpulan rombongan laskar FPI yang sedang melakukan Razia. Mereka tampak begitu bersahabat, saya melemparkan senyum sambil mengucapkan salam dan mereka membalas salam saya dengan penuh kehangatan. 

Razia yang mereka lakukan pun sangat tertib dan tentu saja menurut saya masih sesuai perundang-undangan yang berlaku pada saat ini di Indonesia. Bukankah konsumsi miras banyak memberikan dampak negatif pada generasi muda termasuk saya sendiri. Jadi saya adalah orang yang sangat setuju dengan tindakan razia miras yang selalu dilakukan oleh laskar FPI. Menurut perundangan-undangan yang berlaku di Indonesia, peredaran miras pun seharusnya dibatasi, bahkan dilarang. Pada suatu ketika saya melewati daerah petamburan, Jakarta Pusat. Petamburan sendiri adalah markas dari FPI dan kediaman Habib Rizieq. Saya melihat laskar FPI yang sedang melakukan konvoi di jalanan dan tidak ada sedikitpun sikap anarkis yang mereka tunjukkan ketika sedang melakukan konvoi dijalanan. 

Tindakan razia miras dan tempat hiburan malam yang kerap dilakukan oleh FPI, justru sedikit banyak membantu pihak kepolisian dalam mengontrol dan mengawasi peredaran miras di masyarakat. dibalik stigma negatif yang selalu disematkan untuk FPI dan Habib Rizieq, bahwa FPI dan Habib Rizieq anti toleransi, anti kebhinekaan, serta anti pancasila. Padahal habib rizieq sendiri dahulu pernah bersekolah disekolah katolik ketika menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Coba lihat beberapa tokoh Tionghoa yang kecewa dengan sikap ahok, yaitu Lieus Sungkharisma dan Jaya Suprana. Mereka selalu bersama FPI, ketika FPI melakukan aksi bela islam. FPI dan Habib Rizieq hanya ingin keadilan ditegakkan di negara ini.

Jika FPI anti Pancasila, kenapa setiap pidatonya Habib Rizieq selalu bilang "siap bela agama, siap bela negara, siap bela NKRI". Stigma yang selama ini disematkan terhadap ormas-ormas islam, khususnya FPI bahwa ormas Islam tidak cinta pancasila, adalah suatu kesalahan yang sangat besar. Betapa tidak, menurut pernyatan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Pancasila adalah hadiah terbesar dari umat islam untuk Indonesia, jadi tidak mungkin umat islam dan ulama akan merusak NKRI dan Pancasila. Jika FPI benar-benar anti pancasila kenapa mereka selalu bilang siap bela NKRI. Bahkan Panglima TNI pernah berkata Ulama dan umat Islam adalah pertahanan terakhir berdirinya NKRI.

Jika FPI adalah Ormas Radikal, bahkan ada beberapa pihak yang menyebutnya ormas bar-bar. Kenapa setiap ada peristiwa bencana alam FPI selalu menjadi pihak yang pertama menurunkan pasukan dan bantuannya. Pada bencana alam gunung sinabung provinsi Sumatera Utara yang terjadi pada tahun 2014 silam. FPI mendirikan posko bencana, di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Sebagai orang yang pernah tinggal di Medan beberapa tahun. Saya mengetahui Kabupaten tersebut banyak didiami masyarakat beragama protestan, akan tetapi FPI tak pernah memandang perbedaan agama dalam melakukan tindakan kemanusiaan. Jadi dari kejadian tersebut, terbukti FPI tidak anti Kebhinekaan, justru mereka sangat Bhineka, Habib Rizieq sendiri sudah sering hidup dalam keberagaman, menginggat dia pernah sekolah di SMP katolik. 

Pada Bencana alam Tsunami yang terjadi pada tahun 2004 di aceh, yang juga merupakan tempat saya lahir dan diibesarkan. FPI dan Habib Rizieq tanpa kenal lelah, dan penuh pengorbanan berhasil merelokasi puluhan ribu pengungsi dengan seluruh relawan FPI yang ada diseluruh Indonesia, ditarik semua ke Aceh oleh habib rizieq.

Meskipun pada saat itu saya masih berusia belia, dan sudah hijrah ke kota Medan hingga tahun 2010. Saya pernah berkunjung ke Aceh untuk mengecek kondisi keluarga saya yang berada disana, dan saya menemukan kondisi yang sangat memperihatinkan disana. Mayat-mayat bergelimpangan, listrik mati, suasana yang sangat horor, persis seperti suasana game dan film Resident Evil. Akan tetapi saya melihat laskar FPI yang terus bekerja, mengevakuasi setiap jenazah yang bergelimpangan tersebut tanpa kenal lelah. Bahkan dari kabar yang beredar, Habib Rizieq turun kelokasi untuk ikut bersama laskar FPI mengevakuasi setiap korban yang masih hidup, maupun yang sudah meninggal. 

Dalam bencana Tsunami Aceh. Relawan FPI berhasil merelokasi puluhan ribu korban bencana alam Tsunami di Aceh, tanpa kenal lelah. Jadi masih ada yang menyangka FPI adalah Ormas Radikal, anti Pancasila dan kebhinekaan?. Semua kembali kepada Paradigma anda, saya bukan membela FPI hanya karena sama satu iman dengan mereka, tetapi saya memandang secara fakta dilapangan yang saya lihat sendiri. karena FPI bukanlah Ormas Radikal seperti pemberitaan media massa dan stigma negatif yang beredar luas di Masyarakat selama ini. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun