Mengurus Negara besar seluas Indonesia, dengan beragam Suku, Agama, Ras dan juga beragam masalahnya buat seorang Presiden Jokowi tentu tidak mudah, saya saja mengurus keluarga kecil merasakan sulit, kadang rumit, jadi kebayang deh sulitnya jadi Presiden, semua harus dipikirkan, semua minta di prioritaskan, belum lagi menghadapi banyak orang yang nyinyir, bahkan membully apa saja yang dikerjakan Pak Jokowi, mengerjakan hal benar saja tetap di bully, kebayang bila melakukan kesalahan…….tapi anehnya kursi Presiden banyak peminatnya ya, itulah kekuasaan, kekuasaan seperti air laut, semakin diminum semakin haus, saya harap kesederhanaan Pak Jokowi sudah membuktikan bahwa beliau engga haus kekuasaan, tapi ingin bekerja untuk Rakyat Indonesia, supaya semakain hari semakin sejahtera, , kita sendirilah yang harus bersabar, semua perlu waktu dan perencanaan yang matang.
Makanya saya sangat maklum 89 artikel saya tentang Inovasi, belum sempat Pak Jokowi baca, saya pikir karena judul artikel kurang menarik, kurang menjual seperti saran Kompasianers Bpk Thomson Cyrus, saya harus berinovasi dalam membuat judul, supaya menarik di baca, ya saya berusaha untuk membuat judul yang menarik, hanya saja karena inovasi yang saya angkat, jadinya memang terbatas pembacanya, saya harap dengan judul artikel ini, Pak Jokow  mau membaca artikel saya, namanya juga usaha, ya harus tekun dan sabar he he he.
Saya lagi siapkan ujicoba di peternakan tanpa limbah, kebetulan bisa ujicoba di negeri orang, sapi perah dari Australia yang biasa dingin suhunya, dipindahkan ke daerah yang suhunya panas, sehingga produksi susunya menurun dibandingkan dengan didaerah asalnya, belum lagi perubahan pakan yang kadang ada, kadang taka da, membuat ecosystem pencernaan sapi perahnya jadi bermasalah, sehingga sebulan lalu saya mencoba biotetes, Puji Tuhan dalam sebulan terlihat tren peningkatan produksi susu, dari awal 117 liter susu perhari dari 15 ekor, dimana susunya kadang pecah sehingga ditolak oleh Koperasi penerima susu, karena populasi bakteri yang meledak ( memangnya Cuma bom saja yang bisa meledak he he he ) setelah saya beri biotetes dari Indonesia, hasilnya produksi setiap hari mengalami peningkatan sampai 148 liter per hari, dengan kualitas susu yang baik, dibuktikan tanpa ada complain dari penerima susu.
Lalu saya sudah memcoba terobosan baru, bahwa menikmati susu sapi yang disimpan dalam keadaan beku, bisa menjadi SOLUSI buat banyak peternak kecil sapi perah, sehingga bisa tahan disimpan lama, menikmatinya cukup diblender / atau dicairkan dengan cara dikeluarkan dari Freezer dan susu sapi segar bisa langsung dinikmati, susu tanpa proses pemanasan, tanpa proses pasteurisasi, sehingga 100% manfaat kebaikan susu bisa kita nikmati, dan rasanya Juara, artikel selanjutnya saya akan menuliskan hasil ujicoba organoleptiknya, penguji nya anak-anak kecil, karena mereka lebih jujur, lebih objektif dalam menguji rasa, bila enak dibilang sedap, kalau engga enak maka susu akan dibuang….he he he bersambung…http://www.kompasiana.com/davebekam/minum-susu-tanpa-khawatir-mencret_5696f8d2d392734c0549b32e
Â
Inovasi membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin
Salam inovasi
Artikel menarik sebelumnya….
http://www.kompasiana.com/davebekam/supermarket-sehat-impossible-is-nothing_568749bd0123bdef08d1a374
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI