Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jika Konsekuen, FPI Tidak Akan Pernah Menggunakan Uang Baru NKRI

24 Januari 2017   11:01 Diperbarui: 24 Januari 2017   11:14 2879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Clekit, Jawa Pos, 24/01/2017)

Ketua Umum FPI Rizieq Shihab tetap pada pendiriannya bahwa semua uang kertas keluaran terbaru pemerintah (Bank Indonesia)  ada lambang PKI-nya (palu-arit), bahkan di ceramahnya yang diunggah di YouTube, yang membuat dia diperiksa Polda Metro Jaya, hari Senin (23/01/2017), secara tak langsung Rizieq cenderung menuduh uang kertas baru tersebut merupakan produk PKI, yang dikaitkan dengan informasi bahwa PKI sedang berupaya bangkit kembali di Indonesia.

Ia mendesak pemerintah, Presiden (Jokowi) untuk segera menarik kembali semua uang kertas baru tersebut, jangan biarkan palu-arit ada di mana-mana, “... atau Presidenmya yang PKI?”, katanya.

Tuduhan Rizieq Shihab itu sudah dibantah dan dijelaskan beberapakali oleh pihak Bank Indonesia, maupun Menteri Keuangan. Bahwa muncul tanda yang dipersepsikan oleh Rizieq Shihab sebagai gambar palu-arit (logo PKI) itu sama sekali bukan gambar palu-arit, tetapi sesungguhnya merupakan bagian dari 11 sistem keamanan di lembaran uang kertas baru yang dicetak Bank Indonesia di Peruri itu, yang dikenal dengan istilah rectoverso.

Gambar rectoverso dicetak dengan teknik khusus sehingga terpecah menjadi dua bagian di sisi depan dan belakang lembar uang, dan hanya dapat dilihat utuh bila diterawang. Rectoverso umum digunakan sebagai salah satu unsur pengaman berbagai mata uang dunia, mengingat rectoverso sulit dibuat dan memerlukan alat cetak khusus. Di Indonesia, rectoverso telah digunakan sebagai unsur pengaman rupiah sejak tahun 1990-an. Sementara logo BI telah digunakan sebagai rectoverso uang rupiah sejak tahun 2000.

(baca penjelasan Bank Indonesia, di sini dan di sini. Juga, lihat  penjelasan visualnya di bawah)

Tetapi namanya “raja pemaksa kehendak” di negeri ini, Rizieq tetap saja ngotot persepsinya adalah kebenaran mutlak, siapapun termasuk negara harus tunduk pada kehendaknya. Maka itu, ia tetap mendesak pemerintah: Bank Indonesia, dan Presiden Jokowi harus segera menarik kembali semua uang baru NKRI itu dari peredarannya.

Ia juga ngototbin ngeyel, tidak mau terima dengan penjelasan yang telah disampaikan oleh pemerintah tentang teknik pengamanan uang kertas dengan sistem rectoverso itu. Kata dia, semua uang baru itu tetap saja harus ditarik kembali dari peredarannya karena ada logo PKI-nya, sedangkan mengenai sistem rectoverso harus direvisi dengan bentuk yang lain untuk menghilangkan logo PKI itu.

Tanda yang dituduh Rizieq sebagai gambar logo palu-arit, lambang PKI di lembaran uang baru tersebut, sebenarnya bukan baru muncul di uang baru sekarang, tetapi sudah ada persis sama juga di uang kertas pecahan Rp. 5.000 (tahun 2001) dan Rp. 2.000 (tahun 2011).

cash.info | istimewa
cash.info | istimewa
Sebagaimana yang pernah dijelaskan Bank Indonesia, sistem rectoverso itu mulai diterapkan diterbitan uang-uang baru NKRI, secara bertahap mulai tahun 2000, sampai pada akhirnya di tahun 2017 ini semua pecahan mata uang rupiah kertas sudah diterapkan sistem pengaman canggih terebut.

Kenapa Rizieq baru ribut sekarang dengan tuduhannya untuk uang baru 2017, tetapi tidak mempersoalkannya ketika uang Rp. 5.000 terbitan tahun 2001 dan Rp. 2.000 (2011) sudah ada tanda serupa persis dengan pada uang baru (2017) yang dipersoalkan itu?

Usai pelantikan pejabat Eselon I Kementerian Keuangan, di Jakarta, Senin (23/1), saat diminta tanggapannya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hanya tersenyum, dan menjawab dengan satu kalimat saja: "Pak Gubernur BI sudah menyampaikan mengenai lambang tersebut," katanya singkat. Tidak mau lagi menjawab pertanyaan wartawan tentang Rizieq Shihab yang seolah-olah merasa lebih hebat daripada siapapun juga, termasuk Presiden, Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun