Berkaitan dengan gagalnya KPK menyita lima unit mobil mewah yang diduga terkait dengan kasus suap mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), yang berada di halaman parkir kantor DPP PKS, pada Senin (07/05) dan Selasa (08/05), politisi PKS Fahri Hamzah beberapakali menyebutkan delapan orang petugas KPK yang menurutnya datang tanpa membawa surat perintah penyitaan dan identitas diri itu bertingkah seperti preman. KPK petantang-petenteng datang ke kantor PKS berlagak seperti preman, kata Fahri (Metrotvnews.com)
Demikian juga sebutan “KPK preman” itu diulangi lagi beberapakali dalam acara Primetime News, Metro TV, Rabu, 8 Mei 2013.
Padahal jika kita melihat di tayangan berita di televisi, termasuk Metro Hari Ini, pada Selasa sore, 7 Mei 2013, petugas KPK yang gagal menyita lima mobil itu berbicara baik-baik dengan petugas keaman yang menolak penyitaan tersebut. Bahkan terlihat dengan jelas, sebelum meninggalkan kantor DPP PKS itu, mereka sempat bersalaman sambil saling melontarkan senyum. Ada juga petugas kemanan kantor DPP PKS yang membantu mengarahkan mobil Innova hitam KPK itu agar bisa lancar bermanuver. Tidak ada adegan petugas KPK yang berlagak seperti preman, petantang-petenteng, seperti yang disebutkan Fahri Hamzah itu.
Persoalan apakah benar petugas KPK datang tanpa surat penyitaan dan identitas diri, akan dibahas di artikel berikut.
Sebaliknya, pada Selasa itu, terlihat ada puluhan orang, selain petugas keamanan PKS yang menjagai kantor PKS itu. Ketika sejumlah wartawan hendak meliput peristiwa itu, dilarang, bahkan salah satu dari puluhan orang itu yang berpostur tinggi dan tegap memukul kamera seorang wartawan, seperti yang terlihat di tayangan berita dari SCTV ini:
Dalam wawancara dengan Metro TV, Fahri Hamzah sempat melontar kata-kata, seandainya dia ada di situ, ketika petugas KPK itu datang, dia akan tinu itu petugas KPK.
“Kemarin gak bawa surat, jadi kayak preman. Kalau ada saya, saya tinju! ... “ (Metrotvnews.com)
Nah, kalau begini, yang kayak preman itu siapa? ***