Membaca headline koran daerah hari ini membuat keprihatinan sendiri bagi daerah saya, kota saya. Manna adalah ibukota Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu. Yang selama ini dikenal dengan gubernurnya selalu korupsi dan kasus lainnya yang membuat geleng kepala. Kata kawan yang merantau, "sekali keluar berita, belum ada yang membuat bangga sebagai orang Bengkulu".
Memang pada hari Jum't tanggal 18 Agustus 2017, Kota Manna dilanda hujan deras yang disertai angin kencang, dari sore hari sampai malam hujan terus mengguyur. Listrikpun sempat padam menjelang magrib hingga sampai jam 8 malam. Dari berita di atas sudah beberapa tempat yang rumah warga yang terendam banjir. Belum lagi beberpa ruas jalan protokol sudah tergenang oleh air. Ini dialami sendiri oleh penulis ketika pulang ke rumah melewati derasnya hujan.
Dari kejadian ini ada beberapa hal yang perlu dibijaki khususnya oleh pemerintah daerah yaitu :
1. Perlunya menjaga daerah serapan air. Saat ini sedang maraknya dibangunnya beberapa perumahan oleh pengembang yang berada di tengah kota, yang tak menutup kemungkinan daerah tersebut adalah daerah serapan air. Jikalau ini terjadi maka banjir cepat atau lambat akan melanda Kota Manna dan sekitarnya. Untuk itu perencanaan tata kota harus segera diatur sedemikian rupa sehingga bencana alam di masa yang akan datang dapat diminimalisir. Bila perlu dibuat peraturan daerah tentang tata kelola kota.
2. Perlunya perbaikan irigasi dan drainase air. Ini terlihat di ruas jalan protokol bila hujan deras turun maka air akan segere menggenanangi jalanan. Gorong-gorong tersembut dan mungkin banyaknya sampah yang menumpuk membuat daya tampung siring pasang semakin kecil. Tak heran jika hujan  deras turun jalanan akan dipenuhi air.
3. Kesadaran masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya harus terus digalakkan lagi. Bila perlu dibuat aturan daerah tentang larangan membuang sampah sembarang.
Ya semoga kejadian banjir di Jakarta tak berpindah ke daerahku.