Mohon tunggu...
mohammad mustain
mohammad mustain Mohon Tunggu... penulis bebas -

Memotret dan menulis itu panggilan hati. Kalau tak ada panggilan, ya melihat dan membaca saja.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jurus Copet dan Maling yang Melegenda

22 Januari 2017   13:22 Diperbarui: 22 Januari 2017   13:28 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sesekali melirik profesi copet dan maling dengan jurus "ngeles"-nya yang melegenda boleh saja, kan. Masa, tiap hari kita disuguhi isu hoax, tapir-tapir, penista lambang negara, hantu palu arit, api koruptor yang tak kunjung padam. Eh, belum selesai dengan semua itu, masih ditambah lagi dengan topik curhat kepada Tuhan lewat twitter lantas ramai-ramai dikomentari. Orang mau curhat ke Tuhan, ya suka-suka dia kan.

Nah, kali ini saya mau bahas profesi copet dan maling dengan jurus "ngeles" mereka yang melegenda. Jujur saja, kalau mau dicocok-cocokkan sebenarnya bahasan ini bisa saja dianggap punya kaitan juga dengan mereka yang suka bikin heboh, cari perhatian, pukul sembunyi tangan, atau jadi kekuatan bayangan. Hubungannya itu terletak pada kesamaan jurus "ngeles" yang mereka terapkan.

Harapan saya, setelah membaca tulisan ini Anda tidak mudah kaget, heran, atau bahkan pingsan karena nalar yang tak bisa menerima kenyataan. Anda juga jadi dengan santai bisa menilai kalau ada seseorang berbuat atau berbicara dengan gaya jurus ngeles, dan cukup berucap, "Oh, ternyata dia itu punya ilmu copet dan maling juga."

Tentunya, jurus copet dan maling itu banyak macamnya dan karena saya belum pernah jadi copet dan maling, jadi kita bahas beberapa jurus yang umum saja. Pertama, jurus copet teriak copet, maling teriak maling. Kedua, jurus sirep dan gangsir. Ketiga, jurus muka dewa dan muka badak tak bercula. Tiga jurus yang sering muncul dan mudah diingat.

JURUS COPET TERIAK COPET, MALING TERIAK MALING

Ini jurus ngeles paling umum yang sering kita lihat dan dengar. Ketika seorang pencopet atau maling terdesak dan hampir tertangkap atau terbuka identitasnya, biasanya dia akan berteriak "copeeettt" atau "maliiiiing", sambil tangan menunjuk seseorang atau arah yang berbeda. Jurus ini terbukti sangat ampuh karena sering seseorang atau pihak yang ditunjuk akan bernasib sial, babak belur digebuki massa, sementara copet dan malingnya berhasil kabur.

Kalau mau dibandingkan, para copet saat menggunakan jurus ini punya keunggulan setingkat dibanding para maling. Ini karena dari dulunya para copet ini sangat jarang beroperasi sendirian. Mereka bekerja dalam kelompok dengan tugas dan peran masing-masing. Demikian pula saat mengeluarkan jurus ini, mereka tidak sendirian tetapi juga berkelompok. Mereka telah mengenal team work.

Para maling dulu sering beroperasi sendirian (itu dulu, dari cerita di desa-desa), jadi sering kurang ampuh saat menerapkan jurus ini, meski ada yang berhasil juga. Mungkin karena itu istilah "maling teriak maling" lebih terkenal dibanding "copet teriak copet". Kini dengan kemajuan peradaban, konon maling berjamaah lebih banyak dibanding maling sendirian. Tetapi, jurus maling teriak maling masih sering diperagakan saat terdesak dan hampir terbongkar identitasnya.

Nah, kalau mau jeli melihat, membaca, menganalisis situasi di negeri kita dewasa ini, sebenarnya jurus para copet dan maling terkadang terlihat diperagakan juga. Saya tak mau tunjuk-tunjuk nanti bisa disebut juru fitnah, itu berbahaya dan tentu saja tidak sesuai dengan norma kesantunan yang saya anut. 

Tetapi intinya begini, kalau ada seseorang atau pihak dicurigai melakukan perbuatan yang tercela dan melanggar hukum, seseorang atau pihak itu lantas mengeluarkan pernyataan ada seseorang atau pihak yang melakukan perbuatan tercela atau melanggar hukum. Bahasa kasarnya, "maling teriak maling".

JURUS SIREP DAN GANGSIR

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun