[caption caption="stop like share"][/caption]
Katanya ada tiga hal yang tabu dibicarakan di kantor yaitu politik, agama dan sex, mungkin yang terakhir sering dilanggar.
Akibat menahan membicarakan 2 hal politik dan agama di kantor tanpa kita sadari melampiaskannya ke socmed (mungkin juga yang 3)
Dan orang akan segera tahu arah politik dan agama kita, selama yang kita retweet share like adalah kebaikan mungkin tidak masalah
Tapi ketika socmed spt kata @rt_erdogan "knife in the hand of a murderer,” maka retweet share like dan komen kita menjadi senjata pembunuh
Benarkah dalam bayangan saya bahwa konflik horizontal itu harus tetap dijaga dan kita adalah para pemicunya ? Dinyalakan pada waktunya....
Socmed adalah salah satu media untuk mengumpulkan massa dan yang paling mudah adalah menggunakan sentimen politik dan agama (serta seks)
Dari aktivitas sosial media kita akan segera diketahui kita bergabung di massa yang sebelah mana dalam hal hal politik dan agama
Secara berdiri sendiri, sentimen politik dan agama bisa menjadi pengumpul massa yang manjur, bayangkan bila digabungkan ?
Jadi perhatikan teman, following, dan media anda di sosmed serta pikir 2x atau lebih sebelum retweet share like dan comment..
Kalau di tempat kerja ada istilah know your customer mungkin di medsos know your timeline