Siapa yang tidak tahu dengan lagu “Asal Kau Bahagia” milik Armada yang sedang ngehits akhir-akhir ini. Ya, lagu milik salah satu Band Pop asal Indonesia ini memang sedang menjadi lagu favorit dan mungkin menjadi lagu yang sering diputar di playlists handphonemu. Lagu yang bertajuk pop ballad ini dikemas dengan lirik dan aransemen yang menyentuh sehingga memang tidak sedikit mengundang emosi dan membuat baper bagi setiap orang yang mendengarnya. Entah karena memang musiknya yang melow, atau karena disetiap liriknya menceritakan situasi yang serupa dengan pengalaman si pendengar sehingga lagu ini memiliki makna tersendiri bagi mereka. Bahkan pula beredar lagu yang bertajuk balasan terhadap lagu “Asal Kau Bahagia” ini. Lalu bagaimana peran dari sebuah “lagu” sehingga dapat mengundang dan mendorong setiap orang bereaksi dengan respon seperti itu?
Disini saya akan menjelaskannya dengan mengaitkan lagu “Asal Kau Bahagia” ini dengan sebuah teori Psikologi yaitu Stimulus-Respon.
Sebelum saya menguraikannya, berikut lirik lagu “Asal Kau Bahagia”
Yank kemarin ku melihatmu
Kau bertemu dengannya
Ku rasa sekarang kau masih
memikirkan tentang dia
Apa kurangnya aku didalam hidupmu
Hingga kau curangi aku
Katakanlah sekarang Bahwa aku tak bahagia
Aku punya ragamu Tapi tidak hatimu
Kau tak perlu berbohong
Kau masih menginginkannya
Ku rela kau dengannya
Asalkan kau bahagia
Yang ku rasa sekarang kau masih
Memikirkan tentang dia
Apa kurangnya aku didalam hidupmu
Hingga kau curangi aku
Katakanlah sekarang Bahwa kau tak bahagia
Aku punya ragamu Tapi tidak hatimu
Kau tak perlu berbohong Kau masih menginginkannya
Ku rela kau dengannya Asalkan kau bahagia
Katakanlah sekarang Bahwa aku tak bahagia
Aku punya ragamu Tapi tidak hatimu
Kau tak perlu berbohong
Kau masih menginginkannya
Ku rela kau dengannya
Asalkan kau bahagia
Asalkan kau bahagia
Secara garis besar, lagu “Asal Kau Bahagia” ini menceritakan tentang sebuah cinta yang bertepuk sebelah tangan atau cinta yang sepihak namun ada perasaan yang tetap tegar dan menerima situasi dari salah satu pihak. Dimana, salah satu pihak mengklaim bahwa ia memiliki pasangannya secara fisik/raga saja tetapi tidak hatinya secara utuh, namun ia tetap menerima dan tetap menginginkan pasangannya untuk tetap bahagia. Mungkin lagu ini terdengar simple, namun disetiap liriknya memiliki makna yang begitu mendalam.