By Christie Damayanti
Aku terpana ketika membaca sebuah referensi tentang pemikiran “out the box” tentang bantuan Tuhan …..
Aku sadar dan mengeri bahwa semuadi dunia ini merupakan anugerah Tuhan. Tidak ada satupun manusia yang bisa menciptakan bumi, laut dan isinya. Termasuk tidak ada manusiapun yang bisa menciptakan tanah, udara atau benda2 alam lainnya.
Artinya, Tuhan menyediakan ini semua, dunia beserta isinya, untuk manusia. Bahkan hewan dan tumbuhan pun diberikan Tuhan untuk dikelola oleh manusia. Jadi, TIDAK SEHARUSNYA TANAH DENGAN SEGALA ISINYA DIPERJUAL-BELIKAN UNTUK KEUNTUNGAN PRIBADI ….
Ini membuat aku benar2 terpana!
Betul juga kata nya menuliskan ini. Semuanya berawal dari Tuhan. Tetapi ketika kita berada di sebuah tempat bernama negara, Tuhan juga sudah berpesan supaya kita mengikuti aturan negara, termasuk untuk membangun rumah dan kegiatan2 kita.
Jika Tuhan sudah “memberikan” semua isi dunia untuk kita semua umat manusia, seharusnya semua dari kita bisa mempunyai rumah. Tetapi ‘perintah’ Tuhan itu tidak bisa diambil bulat2 seperti itu. Semuanya harus sesuai dengan tata aturannya.
Negara mempunyai konsep untuk warga negaranya tenang kenyamanan hidup mereka. Negara ingin warganya hidup baik, nyaman, tenang dan sejahtera. Sehingga, negara mempunyi konsep2 yang terbaik untuk warganya, seperti tentang tempat tinggal.
Jika Tuhan saja memberikan kebutuhan hidup umatnya, walau harus mempunyai tata kehidupan sesuai dengan arahan NYA, kita semua juga harus sesuai dengan tata arahan negara. Dan negara pun seharusnya melakukan seadil2nya bagi semua warganya …..
Tetapi ternyata manusia memang serakah. Melakukan hal2 yang buruk untuk memperkaya diri. Yang sudah mempunyai rumah, membeli rumah yang lain. Membeli tanah2 dan membangun rumah, dan dijual tinggi. Pengembang yang tergabung dari banyak orang pun justru melakukan hal2 yang lebih dramatic lagi.