Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Combe Pak Kades Minto

12 September 2017   12:08 Diperbarui: 12 September 2017   12:21 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kang, sudah dengar cerita Pak Kades yang kemarin dirampok dan dibacok, tapi enggak mempan?"

"Eh iya sempat dengar juga tapi ghak gitu jelas. Katanya sempat ditembak juga, tapi Pak Kades hanya luka lecet."

"Ghak tahu juga. Si Anwar yang kemarin cerita."

Beberapa orang lainnya mulai ikut nimbrung pembicaraan tersebut. Aku hanya tersenyum mendengar percakapan mereka. Lain waktu warga desa juga membicarakan pengakuan Pak Kades yang katanya mimpi didatangi sesepuh desa yang telah meninggal dan merupakan turunan raja Majapahit dan Wali Songo.

Di dalam mimpinya, sesepuh tersebut menitipkan keris Raja Paksi setelah Pak Kades melakukan puasa mutih dan patigeni selama 40 hari 40 malam di dekat petilasannya. Keris yang dibawa Pak Kades saat ini diklaim sebagai keris Raja Paksi yang membuat orang yang memegangnya punya kekuatan dan aura yang kuat. Banyak lagi cerita-cerita lainnya tentang Pak Kades sebelum terpilih hingga saat ini yang didasarkan atas konon dan katanya.

Setelah menyeruput kopi terakhir dan membayar makanan dan minuman, aku meninggalkan warung kopi yang masih ramai membahas berbagai cerita kehebatan Pak Kades.

--------O-O--------

"Bagaimana persiapannya spanduk dan balihonya?" Tanya Pak Sastro yang merupakan tangan kanan Pak Mintorogo yang akan mencalonkan diri sebagai kepala desa.

"Siap Pak. Foto sesi kemarin hasilnya bagus dan sudah disetujui desainnya sama Pak Minto," jawabku sambil menyodorkan cetakan desain baliho yang menampilkan Pak Minto sebagai sosok sederhana namun berwibawa, hasil dari kombinasi antara fotografi dan sentuhan photoshop.

"Bagaimana dengan tim propaganda?" Tanya Pak Sastro kepada yang hadir lainnya.

Pak Jajang yang dikenal sebagai tukang pelintir cerita alias Spin Doctor, menjawab dengan lantang, "Siap semua Pak. Beberapa mitos dan drama sudah saya siapkan. Namun combe atau buzzer dari kalangan ibu-ibu masih terbatas, Pak Sastro."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun