Mohon tunggu...
CANDRA ARDIYATMA
CANDRA ARDIYATMA Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Youtube: Candra Ardiyatma

Sekedar berbagi pengalaman. Silahkan mampir ke Channel Youtube saya "Candra Ardiyatma" dan jangan lupa Subscribe!

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pasang Surut Industri Transportasi Darat di Indonesia

15 April 2019   12:22 Diperbarui: 15 April 2019   12:52 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Bus adalah salah satu moda transportasi pada angkutan darat. Apabila kita bepergian ke luar kota, moda transportasi bus bisa menjadi opsi sebagai moda yang akan kita gunakan. Setiap moda transportasi memiliki keunggulan masing-masing, termasuk bus yang memiliki keunggulan dapat mencapai jalur yang tidak dapat dituju ataupun dilalui oleh moda transportasi lain baik pesawat terbang, kapal laut maupun kereta api.

Di Pulau Jawa sendiri, bus sangat menjadi primadona bagi para calon penumpangnya terutama para calon penumpang yang berasal dari daerah yang tidak dapat dijangkau dengan moda transportasi lain selain dengan moda trasnportasi bus. Beberapa calon penumpang moda transportasi bus adalah mereka yang telah jatuh cinta dengan moda transportasi ini dan merasa enggan untuk berpindah ataupun mencoba moda transportasi lain.

Untuk dapat menggunakan moda transportasi bus, para calon penumpang tidak perlu memesan tiket jauh-jauh hari seperti halnya pada Kereta Api yang dalam hal ini adalah sama-sama moda transportasi darat. Hal tersebut dikarenakan sistem pemesanan atau proses resservasi tiket bus masih sangat konvensional sehingga para calon penumpang tidak perlu khawatir tidak mendapat tiket apabila ingin bepergian mendadak. Namun hal negatif dari sistem reservasi tiket yang masih konvensional ini adalah maraknya calo terlebih calo yang memaksa dan menipu dalam menjajakan tiket yang dijualnya.

Moda trasnportasi bus pernah mengalami masa kejayaannya pada era 1990 sampai tahun 2000an yang dibuktikan dengan manifest yang selalu penuh atau "full seat". Pada saat itu bus malam menjadi moda transportasi yang sangat disukai oleh masyarakat baik masyarakat dengan klasifikasi ekonomi menengah ke bawah maupun kalangan kelas atas sekalipun. 

Dengan pilihan tarif yang sangat beragam, proses reservasi tiket yang mudah, fasilitas yang ditawarkan, keramahan para kru dan pilihan jam keberangkatan yang fleksibel dengan kebutuhan para calon penumpang membuat moda transortasi bus mencapai masa kejayaannya pada era tersebut.

Dibandingkan dengan kereta api, pada era tersebut kereta api sangatlah tidak nyaman karena banyaknya pedagan asongan di stasiun hingga di dalam kereta api itu sendiri yang turut hadir selama perjalanan dan menjajakan barang dagangannya tersebut. Hal tersebut sangatlah sangat mengganggu bagi para pengguna moda kereta api dan ditambah dengan kurang terawatnya kereta api pada masa tersebut, tidak jarang kita menemukan air di toilet tidak mengalir padahal hal ini sangat sepele namun penting karena apabila toilet kereta api tersebut mengeluarkan bau tidak sedap pastinya akan mengganggu para penumpang.

Tahun 2009 merupakan awal kebangkitan dari transportasi  kereta api, karena dimulainya pemberantasan calo tiket, tiket daring, dan perbaikan pelayanan baik di kereta api maupun di setiap stasiun. Pada era ini tiket kereta api mengalami kenaikan yang cukup tinggi, beberapa penyebabnya adalah dihapusnya tiket penumpang yang berdiri, rangkaian kereta api sudah menggunakan pendingin ruangan dan dicabutnya subsidi tiket untuk kereta api tertentu. 

Walaupun harga tiket kereta api mengalami kenaikan yang cukup tinggi namun tidak membuat para calon penumpangnya beralih ke transportasi lain, malah pada faktanya kursi pada moda kereta api selalu penuh. Salah satu penyebab para calon penumpang tetap memilih kereta api adalah ketepatan dan durasi dalam perjalanan yang relatif singkat apabila dibanding dengan moda trasnportasi bus.

Namun, memasuki tahun 2019 dan setelah beroperasinya Jalan Tol Transjawa yang menghubungkan Merak, Surabaya hingga Malang membuat moda transportasi bus dapat kembali bersaing dengan kereta api. Waktu tempuh yang diperlukan dari Jakarta menuju Semarang menggunakan moda transportasi kereta api adalah enam jam, waktu tempuh ini tidak jauh berbeda apabila kita menggunakan moda transportasi bus yang melalui Jalan Tol Transjawa. Pengukuran waktu tempuh ini tentu dalam kondisi normal dan bukan musim liburan.

Dengan harga tiket yang relatif lebih murah, kemudahan reservasi tiket, fasilitas yang didapat dan keramahan pada kru bus dapat mambangkitkan bus ke masa kejayaannya seperti dulu dan membuat para penumpang moda transportasi bus yang sempat beralih menggunakan moda transportasi lain dapat kembali kepada moda transportasi bus.

Hingga di tahun 2019 ini, para perusahaan bus saling berlomba untuk memberikan pelayanan terbaik untuk memikat hati para calon penumpangnya, mulai dari peremajaan armada, penggunaan pendingin udara di semua armada bus, penambahan fasilitas pada armada bus bahkan belakangan ini sudah ada bus dengan kelas sleeper class dengan tempat duduk yang bisa direbahkan hingga seperti kasur dan fasilitas-fasilitas lainnya. Walaupun pada kereta api juga terdapat sleeper class yang menandakan bahwa kereta api juga selalu berinovasi dalam melayani, namun dengan harga tiket yang sangat mahal apabila dibandingkan dengan tarif bus sleeper class ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun