Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memberikan Bulir-bulir untuk Indonesia dari yang Kamu Bisa

17 Agustus 2017   19:55 Diperbarui: 18 Agustus 2017   02:53 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tarik tambang - lomba penuh semangat (koleksi pribadi)

Kalau ditanya, apa yang sudah saya perbuat untuk Indonesia? Bingung juga ya jawabnya. Merasa banyak yang sudah dilakukan, tapi sekaligus merasa seperti tidak ada yang patut dibanggakan yang sudah diperbuat untuk Indonesia. 

Misalnya, melalui apa yang sudah dilakukan lewat pekerjaan di kantor. Output pekerjaan itu, menurut saya, cukup dapat dianggap bermanfaat bila untuk masyarakat, bila mereka mau menggunakannya. Termasuk informasi-informasi yang saya sampaikan melalui publikasi-publikasi yang dihasilkan, baik yang bersifat ilmiah ataupun yang semi hingga non ilmiah (populer). 

Dilain hal, ketika melihat apa-apa yang sudah saya lakukan, saya hasilkan, saya share ke masyarakat luas, masih tetap timbul pertanyaan-pertanyaan meragukan itu. Hanya itukah yang dapat kamu perbuat, Bugi? Hanya kumpulan-kumpulan tulisan (bila terkait dengan produk tulisan atau menulis saya) seperti itu yang kamu banggakan sebagai sumbangsihmu kepada Indonesia ini? Coba lihat sekelilingmu, apakah sudah sepadan? dan lain-lain, dan lain-lain. Semua telunjuk sepertinya mengarah kepada saya. 

Terakhir ini, kegiatan diluar kantor yang saya sering lakukan adalah mendongeng atau storytelling. Andalan saya tentu si Otan saat mendongeng. Otan adalah nama boneka tangan Orang Utan yang saya kerap gunakan saat mendongeng. Si Otan sangat disukai anak-anak. Saya melihat mendongeng sama dengan 'berdakwah' untuk anak. Lho kok bisa?

Mengapa tidak?

Pendongeng menyampaikan hal-hal yang baik, dimana audiens atau penerimanya adalah anak-anak (bila mendongeng dihadapan anak-anak). Sementara, anak-anak itu, secara kemampuan dan psikologis adalah penerima dan pengingat yang baik. Sehingga diharapkan bahwa dongeng yang didengarnya itu akan sedikit banyak mempengaruhi 'memori' anak-anak yang akan dapat menumbuhkan sisi baik si anak. 

Banyak orang dewasa yang saat kanak-kanaknya dahulu sering mendengarkan dongeng, masih ingat akan dongeng-dongeng yang didengarnya di masa kecilnya itu. Dan, masih menurut mereka yang biasa mendengarkan dongeng saat kecil, nilai-nilai baik dalam dongeng yang didengarnya mampu berkontribusi kepada karakter atau kepribadiannya saat mereka dewasa kelak.

Bahkan, salah seorang rekan saya, menyatakan, bahwa saat ia kecil - ia berasal dari sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan, orang tuanya, saat ia dan saudara-saudaranya masih kecil, menyewa seorang (katakanlah seperti pembantu) yang tugasnya adalah membacakan cerita-cerita dongeng bagi mereka dan dongeng-dongeng itu masih membekas hingga sekarang. Bahkan sebuah hasil penelitian dengan tegas menyatakan bahwa penyampaian cerita seperti mendongeng ini dapat berpengaruh terhadap perubahan sosial di masa depan. 

Dari dua hal yang saya sampaikan di atas, saya hendak menekankan saja bahwa banyak hal yang dapat kita perbuat (yang positif) yang sebetulnya dapat dianggap sebagai sebuah kontribusi terhadap bangsa ini, Indonesia, seberapapun atau seperti apapun bentuknya. 

Dua hal di atas dapat masuk kedalam golongan kontribusi yang 'abstrak' atau intangiblealias tidak langsung. Tidak seperti bantuan tunai yang dapat langsung dirasakan masyarakat. Hal-hal tersebut memerlukan proses yang panjang dan lama. Tetapi perubahan-perubahan tersebut tetap penting adanya terutama yang masuk kedalam kategori perubahan sosial.   

Betul pentingkah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun