Peristiwa ini terjadi ketika anak saya, Leon, baru berusia 4 tahun. Saat itu, kami sedang makan bersama dan dia tiba-tiba mengeluh gak nafsu makan.
"Kamu sakit, Le?" tanya saya.
"Gak sih. Cuma gak napsu makan aja. Rasanya mau muntah, " jawab anak itu dengan pandangan sayu.
Saya otomatis memegang dahinya dan alangkah terkejutnya ketika saya merasa badannya panas bukan main.
"Vin, Leon demam tinggi, nih," teriak saya dengan panik.
"Bentar-bentar. Gue ambil termometer dulu. Kita ukur panasnya," sahut isteri saya sembari berjalan menuju kotak obat-obatan yang terdapat di antara ruang keluarga dan dapur.
"Hah? 39,5 derajat!" kata isteri saya.
"Wah, kita harus bawa dia ke dokter."
"Nanti aja. Kita coba kasih obat turun panas dulu."
Sewaktu isteri saya memberi obat turun panas pada Leon, saya teringat pada nasihat ibu saya. Beliau mengatakan bahwa ada cara ampuh untuk menurunkan panas anak yaitu dengan metode transfer panas. Caranya adalah dengan memeluk tubuh anak kita tanpa mengenakan pakaian.
Sehabis minum obat, saya buka pakaian Leon sehingga hanya bercelana dalam saja dan saya juga membuka baju lalu memeluk Leon sehingga tubuh kami berdua bersentuhan dari kulit ke kulit.