Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kok Bisa Indonesia Menjadi Target ISIS? Ini Alasannya.

4 Maret 2015   18:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:11 3374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14254442141244403766

[caption id="attachment_400820" align="aligncenter" width="476" caption="Foto video propaganda ISIS oleh pria asal Indonesia"][/caption]

Jika mendengar nama ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah, mungkin kita akan bergidik ngeri mendengar berita mengenai berbagai kekerasan yang dilakukannya di kawasan Timur Tengah. Mungkin kita juga akan merasa semakin bergidik ngeri ketika mengetahui bahwa Indonesia termasuk negara yang memiliki kemungkinan terkena pengaruh kelompok ekstremis tersebut. Tapi, tunggu dulu. Kok bisa Indonesia menjadi wilayah target ISIS? Kan negeri kita tercinta ini letaknya jauh dari Timur Tengah, apalagi dari Irak dan Suriah.

Hal ini sebenarnya berawal dari kemunculan sebuah video terkait propaganda ISIS di pertengahan tahun 2014 lalu, di mana di dalamnya terdapat seorang pria asal Indonesia. Pria di video tersebut mengaku bernama Abu Muhammad Al-Indonesi yang menyerukan agar rakyat Indonesia mendudkung perjuangan ISIS menjadi khilafah dunia. Dalam video berdurasi sekitar delapan menit tersebut, Al-Indonesi berkali-kali berseru bahwa sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, sudah sepatutnya masyarakat Indonesia mendukung penuh gerakan ISIS yang disebutnya sebagai perjuangan untuk menegakkan syariat Islam.

Namun jika dilihat lebih jauh, sebenarnya ada alasan lain yang menjadi dasar mengapa Indonesia dianggap sebagai salah satu target potensial ISIS. Menurut mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai, Kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia menjadi salah satu target ISIS karena dianggap melemahkan jaringan teroris di Indonesia. Hal ini terlihat ketika Al-Indonesi di dalam video terkait menantang Panglima TNI Moeldoko dan Kepolisian Indonesia untuk memberantas ISIS.

Adapun kaitan antara ISIS dan jaringan teroris di Indonesia adalah keduanya sama-sama bertujuan menegakkan syariat Islam. Selain itu, banyak mujahid (sebutan bagi simpatisan jaringan teroris) asal Indonesia yang membantu gerakan ISIS dan jaringannya di Timur Tengah. Konon kabarnya, banyak mujahid Indonesia yang memiliki kecakapan perang yang baik sehingga disukai oleh ISIS untuk membantu aksi jihadnya. Wait, jihad? Jihad versi siapa? Sudah jelas konsep jihad yang diajarkan Islam bertentangan dengan aksi-aksi yang dilakukan oleh ISIS selama ini.

Sebenarnya aksi nyata ISIS belum tampak di Indonesia, namun karena video propaganda tersebut, negeri ini pun langsung bersikap waspada menghadapinya. Pihak Kepolisian bekerja sama dengan BNPT dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara cepat memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk melarang ISIS hadir di Indonesia.

Ada tiga hal yang mendasari larangan tersebut. Alasan pertama adalah sumber dana besar yang diraih ISIS kabarnya banyak didapat dari hasil tindak kriminal. Alasan kedua adalah adanya indoktrinisasi konsep baiat (kekerasan) dalam aksi yang dilakukan oleh ISIS, di mana jelas sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Adapun hal ketiga adalah karena ISIS ingin membentuk sistem kekhalifahan daulah Islamiyah atau negara Islam, di mana jelas bertentangan dengan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang telah menjadi harga mati negeri ini.

Meskipun dinilai sebagai sebuah ancaman besar, namun beberapa pengamat politik Islam tanah air menilai bahwa ideologi ISIS kurang meyakinkan bagi masyarakat Indonesia. Salah satu intelektual Islam, Komaruddin Hidayat, berpendapat bahwa ideologi yang dianut oleh ISIS tidak realistis bagi masyarakat Indonesia yang didominasi oleh Muslim moderat. Namun menurut pengamat terorisme, Taufik Andrie, impian untuk membentuk kehalifahan di Irak dan Suriah yang digaungkan oleh ISIS mampu membangkitkan semangat kelompok militan dalam negeri.

Adalah tugas kita sebagai warga yang bernaung di bawah payung NKRI untuk turut serta berpartisipasi aktif dalam mencegah berkembangnya pengaruh ISIS di tanah air. Berbagai lembaga pemerintah yang mengruusi isu terorisme, seperti BNPT, Kepolisian Indonesia melalui Densus 88, dan juga TNI diharapkan terus menjaga kerja sama baik dalam peningkatan sosialisasi isu terorisme kepada masyarakat luas. Marilah kita sama-sama cegah sebaran ISIS di Indonesia sejak dini demi kehidupan yang damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun