Mohon tunggu...
Luluk Ramadhany
Luluk Ramadhany Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Seorang Anak Desa, Tinggal di pati jawa tengah, lulusan Tsanawiyah/SLTP.\r\nKebenaran ada di Banyak Sisi,Kadang kebenaran berada di posisi yang salah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Telekomunikasi Indonesia Tidak Aman, Hati-hati Memilih Provider

18 Februari 2014   20:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:42 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_323319" align="aligncenter" width="344" caption="gambar :blog.unikom."][/caption] Seiring dengan begitu pesatnya perkembangan zaman, Teknologi mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia di akhir-akhir ini, tidak terkecuali teknologi yang berbasis pada telekomunikasi. Tapi bagai mana kalau pengguna telokumunikasi seluler sudah tidak aman lagi, itulah yang terjadi pada pertelekomunikasian di negeri ini, Edisi Akhir pekan ini New York Times dan Canberra membeberkan tentang penyadapan yang di lalukan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) dan Direktorat Intelijen Australia. melalui spiosinase elektronik mereka. tidak tanggung-tanggung sepanjang tahun 2013 merekan mendapat 1,8 kunci ekprensi induk telkomsel seluler untuk melindungi percakapn pribadi dan pelangganya. hal ini di lakukan secara masal oleh kedua pihak tersebut.itulah bocoran yang di dapat  Canberra Times dan New York Times dari bocoran dokumen rahasia dari Edward Snowden, mantan kontraktor NSA, yang kini menjadi buronan AS. Enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus. Dikarenakan enkripsi telah digunakan untuk mengamankan komunikasi di berbagai negara, hanya organisasi-organisasi tertentu dan individu yang memiliki kepentingan yang sangat mendesak akan kerahasiaan yang menggunakan enkripsi. Hal ini dapat terjadi karena Priveder indonesia sebagin besar menggunakan Amdocs untuk billing system buatan Israel sebagai mana kita tau AS adalah sekutu utama Israel maka kemungkinan itu bisa terjadi, dan kemungkinan di situ di sispkan chif. selain itu penyadapan di lakukan melalui kabel bawah laut. AS dan Australia juga mengakses panggilan telpon dan lalu-lintas internet yang dilakukan menggunakan kabelbawah laut yang beroperasi melalui dan ke Singapura. Selain itu juga karena beberapa satelit telekomunikasi sebagian besar sahamnya udah di miliki asing lihat saja Xl axiata dan Indosat, bahkan akhir-akhir ini penjualan satelit kepunyaan Telkomsel juga mulai bergulir. Hal ini juga merupakan celah-celah yang dapat di gunakan oleh pihak Australia dan AS. Kalau dulu hanya pihak-pihak pejabat yang di sadap, sekarang  mereka mulai melebarkan sadapannya  ke kalangan masyarkat,  agenda apa yang mereka rencanakan, sebagai masyarakat kita sekarang harus lebih hati-hati dalam memilih Provider. Sumber Wikepedia dan berbagai sumber lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun