Mohon tunggu...
Boy
Boy Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Enthusiast

Do what you cant!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tour de Flores 2017 di Antara Pro dan Kontra

3 Juli 2017   13:37 Diperbarui: 3 Juli 2017   18:42 1438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pebalap Tour de Flores 2016 (Foto: Lastboy Tahara S)

Ajang balap sepeda jalan raya tingkat internasional Tour de Flores 2017 akan digelar pada 14-19 Juli 2017 di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain mendapatkan keuntungan secara ekonomi, salah satu tujuan Tour de Flroes adalah mempromosikan pariwisata Flores ke mancanegara melalui wisata olahraga. Sebab pada kompetisi ini akan diikuti lebih dari 100 orang pebalap sepeda dari 30 negara yang sebagian besar dari Eropa. Selain itu ajang international seperti Tour de Flores 2017 nantinya akan disiarkan dan dipublikasikan oleh puluhan media dalam negeri dan luar negeri. Ratusan juta pasang mata akan mengetahui acara Tour de Flores 2017.

Kompetisi kali ini juga dijanjikan akan lebih menantang dibanding ajang tahun lalu, Tour de Flores 2016. Misalnya dari segi jarak tempuh, tahun lalu pebalap harus menempuh jarak 661,5 Km yang dimulai dari Larantuka hingga Labuan Bajo. Pada Tour de Flores 2017 kali ini jarak tempuh yang awalnya 661,5 Km, kini ditambah menjadi 808 Km. Persaingan juga akan semakin ketat, sebab akan ada penambahan pebalab dari berbagai negara. Seperti dilansir dari KOMPAS.com, tahun lalu pebalap yang ikut serta terdiri dari 25 negara, saat ini pebalap yang mendaftar sudah lebih dari 30 negara. Namun jumlah pebalap akan dibatasi hingga 120 orang.

Ratusan pebalap Tour de Flores 2017 akan beradu cepat di 6 etape, yang pertama adalah Larantuka-Maumere, Maumere-Ende, Ende-Mbay, Nagekeo, Mbay, Nagekeo-Borong, Borong-Ruteng, dan yang terakhir adalah Ruteng-Labuan Bajo. Garis finish Tour de Flores 2017 masih sama seperti tahun lalu, yaitu Labuan Bajo. Sebab Labuan Bajo sudah ditetapkan pemerintah sebagai satu dari 10 destinasi wisata prioritas Indonesia. Selama kompetisi para pebalap akan disuguhi pemandangan alam NTT yang spektakuler, seperti tebing-tebing hijau dan laut biru yang indah.

Pebalap melewati tebing-tebing yang hijau (Foto: tourdeflores.org):
Pebalap melewati tebing-tebing yang hijau (Foto: tourdeflores.org):
Pemandangan pantai dan laut biru selama balapan (Foto: tourdeflores.org)
Pemandangan pantai dan laut biru selama balapan (Foto: tourdeflores.org)
Meski bertujuan mempopulerkan NTT di mata internasional, sayangnya ajang ini ditentang netizen dengan seruan boikot. Di twitter muncul trending topic dengan tagar #BoikotTourDeFlores2017 sebagai bentuk penolakan terhadap terselenggaranya Tour de Flores 2017. Beberapa netizen menilai penyelenggaraan Tour de Flores sebaiknya tidak menggunakan dana APBD, sebab dana tersebut lebih baik digunakan untuk kepentingan masyarakat. Ada pula yang menilai bahwa pemerintah sebaiknya menggunakan dana untuk perbaikan jalan dan listrik di desa-desa, bukan untuk membiayai ajang balap sepeda. Dan masih banyak lagi komentar netizen yang menentang Tour de Flores 2017.

Trendic topic tagar #BoikotTourDeFlores2017 pada 2 Juli 2017 (Foto: Screenshot Twitter)
Trendic topic tagar #BoikotTourDeFlores2017 pada 2 Juli 2017 (Foto: Screenshot Twitter)
Opini netizen terhadap penggunaan APBD (Foto: Screenshot Twitter)
Opini netizen terhadap penggunaan APBD (Foto: Screenshot Twitter)
Opini netizen terkait penyelenggaraan Tour de Flores (Foto: Screenshot Twitter)
Opini netizen terkait penyelenggaraan Tour de Flores (Foto: Screenshot Twitter)
Meski begitu tidak sedikit pula yang setuju bahwa Tour de Flores 2017 akan memberikan banyak manfaat bagi NTT. Misalnya dengan adanya event tersebut, keindahan alam NTT mendapatkan publikasi dan akan meningkatkan jumlah wisatawan. Pemasukan dari sektor wisata itu lah nantinya yang diharapkan dapat meningkatkan ekonomi NTT. Event tingkat internasional seperti Tour de Flores tentunya juga akan menggerakkan pembangunan infrastruktur.

Dukungan netizen terhadap Tour de Flores 2017 (Foto: Screenshot Twitter)
Dukungan netizen terhadap Tour de Flores 2017 (Foto: Screenshot Twitter)
Dukungan netizen terhadap Tour de Flores 2017 (Foto: Screenshot Twitter)
Dukungan netizen terhadap Tour de Flores 2017 (Foto: Screenshot Twitter)
Sedangkan untuk keuntungan yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat dengan adanya Tour de Flores 2017 adalah pembangungan jalan. Seperti dilansir dari Beritasatu.com, jalan raya yang dilewati para atlet diperbaiki. Misalnya jalan Aegela menuju Mbay, Ibu Kota Nagekeo, yang rusak berat diperbaiki pemerintah karena Ende-Mbay adalah etape ketiga TdF. Biaya proyek jalan ini sekitar Rp 33 miliar.

Sedangkan dari sisi pariwisata, sejak penyelenggaraan Tour de Flores 2016 terdapat peningkatan wisatawan. Chairman TdF, Primus Dorimulu dalam wawancara dengan Beritasatu.com menerangkan bahwa jumlah wisman yang mengunjungi NTT mencapai 112.433 orang, naik 15 persen dibanding tahun sebelumnya. Jumlah wisnus naik 40 persen.

Dari fakta tersebut dapat dilihat bahwa ajang Tour de Flores memiliki dampak yang besar bagi masyarakat. Adanya peningkatan wisatawan lokal dan mancanegara diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu jalan raya yang diperbaiki juga dapat memudahkan akses transportasi sehari-hari. Bila Tour de Flores selalu sukses menjadi ajang tahunan, maka setiap tahun akan ada banyak jalan yang diperbaiki atau dibangun oleh pemerintah. Hal ini harus terus di sosialisasikan bahwa Tour de Flores tidak hanya bermanfaat untuk promosi wisata di mata dunia, namun juga menjadi moment pembangunan infrastruktur di NTT.

Rujukan:

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun