Mohon tunggu...
Bidan Care / Romana Tari
Bidan Care / Romana Tari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bidan Romana Tari [bidancare] Sahabat bagi perempuan dan keluarga, saling memperkaya informasi kaum perempuan dibidang kesehatan dan pengalaman sehari - hari dalam hidup,\r\n\r\nMari hidup sehat dan kreatif dalam hidup bersama bidancare

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pohon Natal Dari Bahan Daur Ulang Di Rumah Sakit

19 Desember 2011   14:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:03 3111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bekerja di rumah sakit bukan halangan untuk  tetap berkreasi dalam seni. Menjelang perayaan Natal ada kebiasaan dekorasi di rumah sakit. Tak perlu mengeluarkan uang untuk belanja pohon natal ataupun dekorasi. Bisa kita buat sendiri seperti contoh ini. Bahan untuk membuat pohon natal ada dan tersedia di rumah sakit. Bahkan sering dibuang  karena dianggap sampah. Berikut bahan yang dipakai: Bekas bungkus benang untuk menjahit luka  Operasi Caesar maupun luka jahitan perineum, misal  bungkus benang vicril rapid, monocril atau plain. Berbahan alumunium foil. Bila tidak ada gunakan bahan lain yang bisa didaur ulang misal bungkus pelapis kardus susu yang mengkilap atau bekas bungkus makanan berupa bahan alumunium foil. Alat : Gunting kawat,gunting kertas, kawat, lem bakar, selotip transparan, dahan kering yang cukup banyak ranting, cat putih. Caranya: Kertas bekas bungkus benang jahit luka  berupa alumunium foil  tersebut diratakan agar rapi, lalu digunting seperti pada gambar dan dibentuk seperti bunga. Kami mengumpulkan sedikit demi sedikit  selama satu tahun untuk satu pohon natal. Dibuat saat dinas malam sambil berjaga  agar tidak mengantuk atau saat senggang pasien sedikit. Mencari batang yang banyak ranting agak sulit, bisa diakali dengan menambahkan kawat yang dibentuk menyerupai dahan dan ranting. Lalu di cat putih dan hijau. Lalu rekatkan guntingan bekas bungkus benang berbahan alumunium foil tadi yang sudah berbentuk bunga ke seluruh batang dan ranting pohon dengan lem bakar dan selotip transparan sambil dibentuk  di tiap dahan menyerupai pohon. Lanjutkan dengan menghiasnya.Bahan untuk membuat hiasan bisa dari tutup galon air mineral, tutup vial , bekas bungkus coklat atau roti berbahan alumunium foil dan bekas ampul vitamin K. Sebaiknya bahan yang akan dijadikan hiasan dipilah sebelum dibuang ke kotak sampah dan di cuci bersih. Inilah hasil akhir dari karya kami para bidan. Pohon natal dari bahan daur ulang yang biasa kita temukan di ruang operasi maupun di ruang bersalin. Selamat mencoba semoga berhasil. Kreatifitas ini akan mengurangi jumlah sampah plastik  dan kertas . selain itu tidak perlu memboroskan uang untuk membeli pohon natal dan hiasan setiap tahun. Yang ini adalah contoh kreasi pohon natal kami tahun lalu berbahan  koran bekas, kardus dan hiasan kami buat sendiri. Lumayan kami sering mendapat juara 1 saat lomba antar ruangan, ada 45 peserta , para bidan berhasil menjadi juara karena kami terinspirasi dari letusan Gunung Merapi yang membuat hujan abu. Tanpa salju kami buat ranting kering tertutup abu dan miniatur gunung Merapi, rumah yang tertutup abu, sungai lahar dingin. Semua bahan kami buat sendiri. Ada juga lukisan karya kami dari  bekas vial  obat KB suntik dan  bekas ampul vitamin K. Waktu itu temanya global warming. Kami membuat Poster dinding ukuran satu meter kali satu meter. Lukisan berupa hutan terbakar dan boneka manusia, peduli lingkunagn dan sebagainya. Semoga bermanfaat dan bisa memberikan contoh uuntuk mencintai lingkungan dengan mendaur ulang bahan bekas  di sekitar kita. Salam hangat..selamat berkreasi Bidan Romana Tari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun