JALANNYA roda organisasi itu bergantung pada pucuk pimpinannya. Bila pemimpinnya 'memble', jangan pernah berharap roda organisasi akan mantap bergerak. Berlaku untuk semua organisasi, tanpa kecuali.
Dari pucuk pimpinan, jalannya roda organisasi kemudian diagendakan dalam bentuk program kerja. Bagaimana teknisnya, sub-sub pimpinan diberbagai bidang memegang peranan penting. Ada pimpinan yang menangani urusan A, B, C, D dan seterusnya.
Tugas yang diemban sub pimpinan ini berat. Meski tentunya lebih berat dari pucuk pimpinan yang membawahi keseluruhan sub pimpinan. Ah teori. Itu sih terserah anda, tapi saya punya alasannya.
Hari ini, Minggu 19 Februari 2017, saya berkesempatan mengikuti kegiatan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kunjungannya ke beberapa daerah di Sulawesi Tenggara. Kota Baubau tepatnya. Sebetulnya ada beberapa daerah yang dikunjungi Menhub sejak Jumat (18/2) hingga Minggu (19/2). Dari Makasar, Kendari, Wakatobi hingga Baubau.
Menhub tiba di Kota Baubau yang dikenal juga sebagai Negeri Seribu Benteng pada Minggu (19/2) pagi. Program prioritas pemerintah bernama Tol Laut mengharuskan Menhub memastikan sendiri satu per satu sarana dan prasarana penunjang pelabuhan.
Ya, Pak Menteri meninjau Pelabuhan Murhum Baubau. Didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Antonius Tonny Budiono, kedatangan Menhub disambut Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas I Baubau, Marlent Manurung, dan Walikota Baubau AS Tamrin.
"Kita sengaja ke Baubau, kita lihat memang Baubau layak menjadi hub daripada satu koneksitas Indonesia Barat dan Timur," katanya mengawali pembicaraan dengan sejumlah wartawan.
Marlent Manurung menjadi orang paling sibuk menyambut kunjungan Menhub. Dan tentu saja terus mendampingi Pak Menteri dari titik ke titik lainnya yang dikunjungi. Sekaligus memberikan laporan istilahnya.
Disini yang saya sampaikan di awal bahwa model kepemimpin sangat mempengaruhi kinerja pemimpin dibawahnya. Menhub seperti tidak percaya dengan laporan demi laporan yang disampaikan Marlent. Kok gitu?
Tiba di Pelabuhan Murhum Baubau, Pak Menteri tiba-tiba 'mblusuk' ke KM Fungka Permata 7. Menhub berbincang langsung dengan Kapten KM Fungka Permata 7 bernama Lajana. Perbincangan berjalan mengalir, Menhub bertanya mengenai hambatan yang dihadapi kapal di Pelabuhan Murhum Baubau, berikut harapannya agar bisa ditata menjadi lebih baik ke depan.
Dari ruang kerja Kapten Lajana di bagian depan, Menhub beringsut ke bagian belakang. Tempat tidur KM Fungka Permata 7 tidak luput dari pemeriksaannya. Dari perbincangan itu, ada satu hal yang ditekankan Menhub. Dan, itu memang sangat penting sekali.