Mohon tunggu...
Ujang basir
Ujang basir Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lahir dan dibesarkan PALEMBANG, melarat di tanah jawa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pencalonan Ibu Ani Untuk Kepentingan Siapa?

26 Mei 2012   05:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:46 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pernyataan dan wacana pencalonan Ibu Ani Yudhonyono menjadi Capres 2014 kontradiktif dengan pernyataan Pak SBY sebelumnya yang menyebutkan bahwa Istri dan keluarganya tidak akan nyapres 2014 tentulah sebuah pernyataan yang amat menggembirakan bagi beberapa kalangan saingan PD. Sebab berkurang saingan dari yang berbau SBY adalah pengurangan beban saingan dalam nyapres 2014.

Tinggal yang harus mereka waspadai adalah Capres yang dibelakangnya ada dukungan SBY, sudah barang tentu calon tersebut harus berbau PD.

Kader Demokrat yang nyeplosin Capres 2014 berpeluang besar adalah Ibu Any dari demokrat belum tentu tanpa maksuddan tujuan.

Sebab pernyataan dan wacana seperti itu tentulah bermakna ganda dan bersayap.

Pertama, mungkin segerombolanpolitisi tersebut ABS.

Kedua, Mereka ingin mendongkrak kembali citra partai mereka yang sudah terpuruk, karna setelah muncul wacana ini semua pihak membicarakan Capres Demokrat dan Capres laen hilang dan tiarap. Ingan, sebelum wacana ini muncul, muncul lebih dulu wacana Ical nyapres.

Ketiga, Mereka sedang menjajaki, ketum mereka yang sekarang ini, diminati ga sih oleh publik, sebab dari wacana ini mereka ingin tau juga dong....??? ada ga sih yang berpendapat seperti ini, koq bu Ani sih....???? kenapa ga Pak Anas....???atau Sutan Batu.......???? alah mak…………masuk tuh barang gegegegegee……….

Keempat, Kita telah di tipu, kita sibuk membahas layak or tak layak, menjilat dan kutu loncat, seangkan kasus century, kasus Pelanggaran Ham Berat, Kasus Wisma Atlet Jakabaring Palembang, Kasus Hambalang Bogor, Angie, Anas, Kasus Jhonny Alen Marbun, kasus Pemalsuan Surat MK (Andi Nurpati), Kasus Rekening Gendut Polri, kasus-kasus lain yang melibatkan jajaran PD yang biasanya gencar di media, tak pelak menjadi redup bahkan tidak menjadi topik utama lagi di media online, elektronik dan cetak. Termasuk mencuatnya penolakan konser penyanyi dunia yang menjadi kontroversial, juga menambah ketenggelaman kasus-kasus itu.

Sedemikian hebatnya dampak wacana ini diciptakan dan dihembuskan.

Mudah-mudahan Pak SBY dan keluarganya menyadari ini semua, dan tidak tenggelam dalam bujuk rayu orang-orang disekelilingnya yang hanya mementingkan kepentingan sesaat saja.

“Petruk Dadi Ratu”. Sebuah lakon yang secara simbolik menggambarkan Petruk yang jelata tengah berada di atas tahta kekuasaan dengan memangku perempuan bahenol sembari mencekik botol minuman keras, sebuah ikon jahat betapa kekuasaan, uang, dan perempuan, bisa membuat orang lupa akan kesejatian dirinya.

Mungkinkah kita memang sedang di giring untuk cepat melupakan sesuatu, yang mestinya kita fokus pada satu persatu harus diselesaikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun