Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Serba Gratis di Perpustakaan Salatiga

4 September 2015   13:00 Diperbarui: 4 September 2015   15:41 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gedung keren, fasilitasnya juga keren (foto:dok perpusda)"][/caption]

 

Di jaman yang serba pragmatis ini, semuanya harus keluar biaya. Ibarat mau pipis juga perlu uang receh. Meski begitu, hal tersebut tak berlaku di Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kota Salatiga. Untuk menikmati seabreg fasilitas, semuanya bisa dinikmati secara gratis.

Perpusda yang terletak di Jalan Adi Sucipto nomor 7  Kota Salatiga ini, menempati gedung baru berlantai tiga. Posisinya sangat representatif, sehingga sangat mudah dijangkau. Buka mulai pukul 08.00 hingga pk 20.00, sedang Sabtu–Minggu buka seperti biasa, namun tutup pk 16.00. Mungkin Perpusda merupakan satu- satunya fasilitas milik pemerintah daerah yang mempunyai jadual praktek paling panjang dan serba gratis.

Dipimpin oleh Agus Parmadi PT.SE.MSi, sebelum Perpusda menempati gedung baru, sehari paling banter dilongok 50 pengunjung. Sekarang, jumlah pengunjung berlipat–lipat, sesepi-sepinya pengunjung, tercatat 700 orang. Sedang maksimal mencapai 1000 orang yang datang dari berbagai kalangan. Dengan populasi penduduk Salatiga yang hanya 190 ribu jiwa, otomatis minat baca masyarakatnya termasuk katagori tinggi.

[caption caption="Belum Punya Kartu anggota, daftar dulu di sini (foto: bambang s)"]

[/caption] Kendati serba gratis, namun tak identik dengan hal-hal yang tidak berkualitas. Sebab, selain nyaris tiap pekan selalu digelar berbagai acara yang bersifat edukatif, Perpusda juga menyediakan beragam fasilitas bagi pengunjungnya. Ada ribuan buku yang bisa dipinjam, tentunya harus tercatat sebagai anggota dulu. Seperti galibnya ruang publik moderen, tersedia Wi-Fi. Terus bagaimana bila pengunjung tidak membawa/mempunyai laptop? Jangan khawatir, di tempat ini disediakan komputer dengan dukungan layar LCD yang mampu mengakses internet.

Di salah satu ruangan yang cukup luas, terdapat ruang multimedia. Ruangan itu kerap dimanfaatkan untuk menyetel film-film terkait pendidikan, sejarah, seni hingga budaya. Biasanya, yang menggunakan adalah rombongan pengunjung dalam jumlah 20–40 orang. Sedang bagi pengunjung yang datang berombongan dan ingin menggelar pertemuan, tersedia ruang khusus untuk meeting.

Meski hampir seluruh ruangan terlihat bersih, tapi pihak pengelola sepertinya tahu persis selera anak-anak SMP, SMA hingga mahasiswa yang kadang mengalami kejenuhan. Untuk itu, di belakang Perpusda, didirikan gazebo  di areal taman yang teduh sebanyak tiga unit. Gazebo-gazebo tersebut, biasanya dipergunakan pengunjung guna membaca, berdiskusi atau sekedar leyeh-leyeh.

Memang, pemerintah kota Salatiga sepertinya ingin memanjakan warganya yang bersedia menambah ilmunya dengan belajar dan membaca. Untuk menjaga agar segala bentuk fasilitas mau pun pelayanan tetap gratis, tiap tahun melalui APBD digelontorkan dana operasional sebesar Rp 1,5 miliar. Sebelumnya dana yang disediakan hanya Rp 300 juta per tahun. Hingga sekarang ini, penambahan–penambahan fasilitas terus dilakukan.

[caption caption="Bosan di dalam, bisa santai di taman belakang lengkap dengan Gazebo (foto:bambangs)"]

[/caption]

[caption caption="Mau tiduran di Gazebo juga tidak dilarang (foto:bambang s0"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun