Pembentukan PROPINSI BANYUMAS
Banyumas adalah suatu kawasan yang terletak di bagian barat Jawa Tengah, yang mempunyai rumpun budaya tersendiri
Propinsi Jawa Tengah di Bagian Timur secara umum dipengaruhi oleh Budaya Mataram (Yogya dan Solo), tetapi sebaliknya semakin ke arah Barat dari jawa tengah budaya Mataram (Yogya dan Solo) semakin menipis bahkan pengaruh Budaya Sunda mulai tampak dan dapat diterima masyarakat jawa tengah bagian barat , khususnya di Kabupaten-Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat.
Dapat dikatakan bahwa warna Budaya wilayah jawa tengah bagian barat ( calon Propinsi Banyumas ) adalah Budaya Mataram yang dipengaruhi Budaya Sunda ( Pasundan ).
Banyak indikasi yang menunjukan bahwa penduduk asal calon Propinsi BANYUMAS ini memang merasa berbeda dengan penduduk Jawa Tengah lainnya, hanya karena masalah DIALEKTIKA Bahasa (Komunikasi khususnya mengenai logat Banyumasan ) .
Dalam kehidupan bermasyarakat Penduduk Jawa Tengah Bagian Timur dengan penduduk calon Propinsi Banyumas biasanya tidak akan saling berkomunikasi dengan kondusif / lancar apabila salah satu pihak tidak bersedia "mengalah" dan umumnya yang bersedia mengalah adalah penduduk calon Propinsi Banyumas .
Pada zaman kolonial , Karesidenan Banyumas mengakomodir sub suku Jawa Tengah yang meliputi Kab. Banyumas, Kab. Cilacap, Kab. Purbalingga dan Kab. Banjarnegara.
Saat ini yang ‘mewakili’ subsuku ‘tsb bertambah, yaitu Kab. Purwokerto, Kab. Brebes, Kab.Tegal, Kab.Pemalang, Kab.Kebumen, Kab.Tegal, Kota Tegal, Kab.Pekalongan dan Kota Pekalongan.
Total ada 12 Kab/Kota atau sekitar 34% dari jumlah Kab/Kota di Jawa Tengah.
Jika masyarakat calon propinsi BANYUMAS tsb memilih untuk mendirikan propinsi sendiri , niscaya keinginan tsb itu akan cepat terealisasi karena memiliki kriteria yang telah memenuhi syarat terbentuknya Daerah Otonomi Baru. Jika terbentuk, namanya adalah Provinsi Banyumas.
