Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Episteme Pendidikan Intelligence Keamanan Negara [2]

26 Juni 2019   15:40 Diperbarui: 26 Juni 2019   15:58 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi diolah dari 971talk.radio.com

Intelligence, International Security adalah isu penting dihadapi dunia global dan adanya  tren yang terus membentuk intelijen dan perkembangan geo-strategis di abad ke-21. Kompetensi SDM yang melampaui [beyond] perlu dilakukan demi terciptanya martabat manusia universal untuk semua stakeholders memiliki  kesadaran tentang cara di mana masalah intelijen memanifestasikan diri dalam masalah keamanan dalam perdamaian dan perang. 

Hakekat  Intelligence & International Security adalah upaya memperjuangkan dan mempertahankan dunia yang adil dan beradab maka pemahaman tentang dilema etika yang terkait dengan aktivitas intelijen  mendapatkan pemahaman yang baik.

Ke [6] Ilmu Chora Platon atau Plato. Pemahaman tentang Dialog Platon  Timaeus bahwa Chora  atau Khora adalah tentang terbentuknya  alam semesta dan terbentuknya manusia termasuk unsur MKG. Terbentuknya  digambarkan sebagai suatu proses transisi, pergerakan melalui menjadi menjadi gambar (eikon) dari Being. Khora Platon adalah "tempat kosong tanpa tempat dari mana segala sesuatu berasal".  

Chora dipasangkan dengan Yang Baik, kebalikannya. Khora berbeda dari Yang Baik "dalam arti bahwa itu bukan kepenuhan kehadiran dan terang tetapi 'jurang maut' yang tak berdasar," tetapi bersama-sama   mendasari seluruh kesenjangan prokreasi. 

Khora "adalah wadah dan, seolah-olah, perawat semua menjadi dan berubah. Khora adalah menerima dalam dirinya sendiri setiap jenis karakter [itu] harus tanpa semua karakter. Karena itu kita tidak boleh menyebut [khora ] ibu pertiwi, dan wadah hal-hal yang terlihat dan masuk akal baik di dunia atau tanah, udara, api, air.

Ilmu intelligent dapat memahami formasi ruang, jejak, petunjuk dan gerak menggambarkannya sebagai tidak terlihat dan tidak berbentuk, semuanya merangkul, dimiliki dengan cara yang paling kecerdasan membingungkan, namun sangat sulit untuk dipahami" dan faktanya terjadi nyata. Tanpa paham ilmu ini makan Pendidikan Intelligence dan Martabat Manusia tidak mungkin bisa terwujud. Misalnya dengan llmu ini memungkinkan memahami paradox tindakan manusia sebagai penjelasan pada tulisan sebelumnya.  

Tokoh psikologi tindakan Julia Kristeva dan Slavoj Zizkek menggunakan episteme  khora sebagai matriks ruang pergerakan psikologis awal menuju diferensiasi dan identitas diri manusia, namun masih merupakan ruang di mana "elemen tanpa identitas dan tanpa alasan" terjadi dan terbentuk.  

Akhirnya kompetensi ini memungkinkan pada tema Khora sebagai "apa yang menempati ruang, dan tidak menempati ruang," ruang apophatic dan paradoks baik terlihat dan tidak terlihat, hadir dan tidak ada, dan cara hakekat Khora atau Chora  harus mampu dikenali dalam pendidikan intelligent Negara;

Ke [7]  Ilmu Sistem: multidisiplin dan interdisipliner. Dalam kajian ilmu Immanuel Wallerstein  sebagai teori system dunia (dikenal sebagai analisis system dunia atau perspektif sistem-dunia)   adalah pendekatan multidisiplin, skala makro untuk sejarah dunia, kontelasi, dan perubahan social dalam keseluruhan, dan sekaligus sebagai bagian-bagian parsial dan simultan.

Episteme Pendidikan Intelligence harus memahami berpikir sebagai system atau saya sebutkan sebagai kompetensi kajian interdisipliner system. Contoh yang paling mudah adalah "Sistem-meta" adalah tentang sistem lain, seperti menggambarkan, menggeneralisasi, memodelkan, atau menganalisis sistem lain. 

Tentu pembahasan tema ini sangat luas, mendalam, dan kompleks misalnya kajian sibernetika, Kompleks sistem adaptif (CAS), Psikologi system, pemikiran sistem, logika mesin, rekayasa, Systemografi,  dan seterusnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun