Mohon tunggu...
Inovasi

Misteri Tragedi Tenggelamnya Kapal SB Rezeky

28 Juli 2017   10:22 Diperbarui: 29 Juli 2017   08:40 7648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.merdeka.com

Matahari begitu terik menjulurkan lidah dan membakar bumi benuanta di pagi yang cerah itu. Tidak ada firasat apapun. Tidak ada badai ataupun hujan. Angin sedang asyik bencengkrama dengan ilalang, air laut tak beriak karena angin sedang bermadu kasih dengan ilalang. Laut pagi itu begitu tenang seakan tak ada kabar buruk menimpanya.

Sumber: news.okezone.com
Sumber: news.okezone.com
Pelabuhan Tengkayu seperti biasanya dipenuhi sesak oleh ramainya manusia yang ingin berpergian dengan berbagai kepentingan. Ada yang sedang beliburan, ada yang sedang dalam perjalanan dinas, dan ada yang sedang ingin bertemu keluarga tercintanya.

Pagi itu sebuah Speedboat bermuatan 40 orang membawa mereka untuk mengantarkannya pada tujuannya. Selain mereka berserah diri  pada Tuhan, mereka juga mempercayakan nasibnya kepada sang motoris. Namun, nyana disangka, speedboat itu ternyata melebihi muatan dasarnya. Barang2 bawaan begitu banyak, ditambah lagi dengan hadirnya manusia2 yang tak tau diri  bahwa speedboat itu sudah melebihi kapasitas dan tetap dipaksakan penuh sepenuh penuhnya.

Anehnya, tidak ada satu penumpang pun yang protes akan hal itu. Mereka beranggapan semuanya akan baik2 saja. Kapasitas 40 orang itu melebihi batas hingga 48 orang belum lagi ditambah tumpukan barang2 di atas speedboat yang menggunung.

Tepat pukul 10.00 pagi itu, Selasa (25/7/2017) Speedboat SB Rezeky bertolak dari pelabuhan Tengkayu Tarakan menuju Tanjung Selor yang merupakan ibu kota Prov. Kaltara. Tak jauh berselang melaju dari pelabuhan Tengkayu, sang motoris Speedboat itu menerima sebuah telpon oleh seseorang untuk kembali ke pelabuhan untuk mengambil dokumen yang tertinggal. Tanpa pikir panjang dan melihat wajah penumpang yang penuh harap padanya itu, sang motoris langsung putar kanan tanpa pertimbangan dan pemikiran yang bijak. Saat Itulah Speedboat itu tiba2 oleng terhantam oleh ombakx sendiri kemudian terbalik (mengalahkan kisah titanic. Kapal titanic masih sempat dua sejoli bercengkrama, sedangkan speedboat ini tidak sempat dan terjadi begitu cepat).

Sungguh malang nasib orang yang penuh harap tersebut kini harus berjuang keras untuk dapat keluar dari himpitan speedboat itu. Orang2 di dalam speedboat itu merupakan harapan keluargax. Ada sepasang suami istri yang keempat anakx sedang menunggunya di rumah, ada seorang ibu dan balitax yang begitu rindu dengan suaminya. Bagaimanakah nasib orang2 yang mereka tinggalkan. Ke mana lagi mereka berharap dan bergantung.

Sungguh pahit Tragedi ini menimpa mereka. Meskipun ada yang selamat dari tragedi ini, tapi menurut info yang dilansir oleh berbagai sumber, ada 10 org yg wafat, termasuk sepasang suami istri yg meninggalkan 4 anak yg masih kecil dengan seorang ibu dan balitax yg tak berdosa itu. Yang lebih menyedihkan bagaimana nasib keempat anak yang ditinggal mati kedua orangtuanya itu. Bagaimanakah sikap pemerintah terhadap anak2 ini dan masa depannya yang hanya direnggut oleh selembar berkas yang menurut saya tidak penting daripada nyawa orang2 yg wafat tersebut. Ini tidak adil bagi keluarga yg ditinggalkan. Pemerintah harus mengawal hingga Tuntas pengusutan trategi musibah tenggelamnya speedboat tersebut. Dan menindak dengan tegas dan setimpal akan keegoisan dan kelalainnya itu. Penjara rasa2nya tidak akan bisa menghidupkan kembali harapan keempat anak tersebut.

Semoga Tragedi ini menjadi I'tibar bagi kita yg akan melakukan perjalanan baik melalui angkutan laut, darat, maupun udara untuk dapat lebih peka terhadap keanehan yg kita lihat ketika akan menaiki kendaraan. Bersikap tegas terhadap tindakan kejahatan itu lebih baik daripada menyesal dibelakang hari. Karena melakukan tindakan pemaksaan kapasitas penumpang lebih dari batas itu adalah kejahatan.

"Barang siapa melihat kemungkaran maka cegahlah dg tanganmu, kalau tidak bisa cegah dg lisanmu, kalau tidak bisa cegah dg hatimu, Itulah selemah lemahx Iman (HR. Muslim).

Catatan: bagi pemerintah terkait, khususnya dinas perhubungan dan kelautan, tolong dengan sangat untuk mengecek dengan baik seluruh speedboat yang akan berangkat, jgn sampai Tragedi pilu ini terulang kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun