Mohon tunggu...
Bae Bae Song Song
Bae Bae Song Song Mohon Tunggu... Relawan - Ilustrasi

Relawan sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Waspada! Taktik Durian Runtuh JK Dalam Carut Marut Perekonomian Pemerintahan Jokowi

28 Juni 2016   15:26 Diperbarui: 30 Juni 2016   18:33 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Opini: Arif Dwi Purnomo

Dari hari kehari kondisi ekonomi negeri ini terlihat semakin tidak menentu, mulai dari soal menurunnya pertumbuhan ekonomi, semakin rendahnya tingkat daya beli masyarakat, rendahnya penyerapan tenaga kerja, hingga soal defisit APBN dan pajak.

Entah apa yang dilakukan tim ekonomi pemerintahan Jokowi, faktanya sampai hari ini situasi perekonomian negeri ini justru kian rapuh dan goncang.

Berjalannya waktu yang ada justru kecurigaan itu muncul, ada yang sengaja melakukan pembiaran dan bahkan pengkondisian terhadap situasi perekonomian yang buruk saat ini, jika semua itu tidak ingin di sebut “sabotase ekonomi”.

Sudah barang tentu, yang paling mungkin melakukan pengkondisian ekonomi saat ini adalah sosok aktor intelektual yang paling diuntungkan dari keadaan yang ada jika pengkondisian ekonomi itu akhirnya benar-benar buruk dan muncul chaos social politik.

Mereka punya kemampuan mengendalikan dan mengarahkan kebijakan ekonomi demi tujuan pragmatisme politik mereka, siapa lagi kalau bukan pengusaha hitam yang berkongsi dengan penguasa korup.

Mereka memanfaatkan perlambatan ekonomi global dan kelesuan ekonomi dalam negeri sebagai jalan eksploitasi permainan politiknya, mereka rusak tatanan ekonomi demi ambisi kekuasaan dan target politik jangka pendek.

Bisa jadi, alasan pembiaran dan pengkondisian citra dan keadaan perekonomian yang buruk ini sebagai bentuk akumulasi target-target politik mereka yang selama ini gagal mereka raih dan jalankan, seperti kekalahan di Pelindo II, kekalahan terkait Freeport, kekalahan di Blok Masela, dan yang terakhir kekalahan dalam munaslub partai Golkar 17 Mei yang lalu.

Sebelum menguatnya aroma sabotase ekonomi saat ini, sebenarnya sabotase politik melalui jebakan-jebakan kebijakan telah dilakukan beberapa kali sebelumnya ke Presiden Jokowi, sehingga beberapa waktu lalu kerap muncul isu dan dorongan pamakzulan terhadap presiden Jokowi karena dianggap melanggar konstitusi. Namun isu pemakzulan ini tidak cukup di respon oleh DPR dan publik Negeri ini. Akhirnya beberapa sabotase politik yang mereka jalankanpun gagal total.

Aroma persaingan kekuasaan antara Presiden Jokowi dengan sang waprespun sebenarnya sudah tercium sejak awal dilantik sampai sekarang. Politisi senior yang dikenal dengan slogan“lebih cepat lebih baik”itu memang terkenal licin dan menguasai seluruh jaringan ekonomi di tanah air. Apalagi di sisi lain tim ekonomi pemerintahan Jokowi saat ini diketahui hasil rekomendasi sang Wapres, jika bukan dianggap orang-orangnya  sang wapres.

Begitulah fakta kekuatan politik dan kondisi ekonomi saat ini, presiden Jokowi dalam konteks tata kelola ekonomi hari ini terlihat tergopoh-gopoh sendirian, sementara tim ekonomi asyik bermanuver dan saling lempar bola pertanggungjawaban dengan kondisi ekonomi hari ini tanpa memberikan solusi kebijakan yang kuat dan kokoh. bahkan sang wapres sendiri pernah mengatakan dalam buka bersma beberapa waktu lalu, jika 3 bulan yang akan datang perekonomian ini akan semakin terpuruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun