Mohon tunggu...
AZNIL TAN
AZNIL TAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Koordinator Nasional Poros Benhil

Merdeka 100%

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lecehkan Harga diri Amerika Cuma Rp 1,08 Milyar dan Bisa Dicicil

9 November 2015   18:30 Diperbarui: 10 November 2015   02:18 2989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menggelikan memang ! Isu terbaru ditudingkan ke Jokowi bahwa Presiden RI Joko Widodo menggunakan jasa calo untuk ketemu dengan Presiden Amerika Barack Obama dengan membayar sebesar USD 80 ribu (setara Rp.1,1 Milyar) dan dapat diangsur sebanyak 4 kali.

Isu ini menjadi heboh berawal ketika sebuah media online bernama Republika On Line dengan judul : “Bayar 80 Ribu Dolar AS Jokowi Bertemu Obama 80 Menit”. Berita ini kemudian dishare oleh ribuan pengguna dunia maya di akun media sosial dan menjadi artikel hangat dalam forum online lainnya.
Atas judul berita yang bombasitis tersebut, saya ikut jadi penasaran untuk membca berita itu dan menyelusuri kebenarannya. Saya hanya bisa geleng-geleng kepala setelah membaca berita tersebut dan setelah mengcrosscheck berbagai sumber atas kebenaran isu itu.

Muatan berita tersebut lebih kuat berunsur mendiskreditkan pemerintahan Jokowi dengan menggiring alam sadar pembacanya bahwa kunjungan Jokowi ke Amerika tersebut adalah dibayar dan hasilnya mengecewakan serta itu merupakan suatu skandal memalukan.

Sedangkan berita abal-abal ini diambil dari sebuah artikel di forum publik (bukan Situs Berita) bernama New Mandala berjudul : “Waiting in The White House Looby” dengan sub judul : Mengapa Sebuah Konsultan Singapura Membayar USD 80 ribu pada Perusahaan Lobi Las Vegas Untuk Kepentingan Lobi Politik Indonesia? Artikel ini diposting pada tanggal 6 November 2015 yang ditulis oleh seorang Pengamat Politik Asia Tenggara bernama Michael Buehler yang berstatus sebagai Penulis Tamu dan baru memposting dua artikel.

Sebenarnya setelah dibaca artikel tersebut terlihat dengan jelas, redaktur Republika memplintir dan mendramatisir isi artikel tersebut untuk mendiskreditkan Jokowi dan wibawa NKRI

Coba kita bedah kebenaran isu Indonesia Bayar 80 Ribu dolar AS atas kunjungan Presiden RI Jokowi ke Amerika Serikat untuk ketemu dengan Presiden Barack Obama dari artikel Michael Buehler berjudul “Waiting in The White House Looby” sebagai sumber Republika OnLine memuat berita ini :

1. Dalam tulisan itu tidak ada secara tegas menyatakan bahwa ada skandal antara pemerintahan Indonesia dengan pelobi Las Vegas untuk mendapatkan akses masuk Presiden Joko Widodo ke Washington. Buehler menuliskan bahwa sekarang ada berita muncul kepermukaan bahwa Jakarta membayar seorang pelobi Las Vegas untuk mendapatkan akses masuk ke Washington yang sebenarnya bisa dilakukan kedutaaan. Hubungan kerjasama tidak resmi (backroom) dan kurangnya koordinasi ini mungkin misi diplomatik mengalami kekecewaan.

Jadi artikel ini hanyalah sebuah pandangan pemikiran atau analisis seorang pengaat politik bukan sebuah fakta kebenaran.
“Now news has surfaced that Jakarta paid a Las Vegas lobbying firm to get Widodo access to Washington insiders, spending taxpayer money for work the Indonesian embassy could have done. The backroom relationships and lack of official coordination behind this lobbying contract might explain why the diplomatic mission was such a disappointment”.

Memang, Michael Buehler mengulas tentang adanya beredar surat transaksi dan beliau mempertanyakan kebenaran isu ini serta tidak menemukan bukti-bukti konkrit keabsahan dokumen tersebut. Namun, Republika On Line memplintirnya dengan membuat berita berjudul bombastis : “Bayar 80 Ribu Dolar AS, Jokowi Bertemu Obama 80 Menit” dengan mengambil nara sumbernya dari ciutan seorang jurnalis senior Benjamin Bland melalui Twitter-nya. Kemudian diakhir berita ditulis pernyataan subjektif keluar dari redakturnya sendiri membuat kesimpulan :” Sungguh, pertemuan tingkat tinggi yang begitu mengecewakan”.

Tidak cukup itu saja, Republika On Line kemudian begitu gencarnya menerbitkan berita-berita terkait agar berita ini semakin heboh dan membentuk persepsi publik bahwa kejadian itu sebuah skandal yang memalukan. Dari sejauh pantauan saya, beberapa media online terpercaya di Indonesia tidak ada memuat berita-berita tersebut kecuali berita-berita klarifikasi dari Menlu RI atas isu tersebut. Ini beberapa berita diterbitkan oleh Republika On Line dengan judul bombastis :

- Skandal Terungkap! Diduga Broker Bayar untuk Pertemukan Jokowi-Obama
- Buehler Unggah Dokumen Asli Dugaan Broker Pertemuan Jokowi-Obama
- Diduga Broker Pertemuan Jokowi-Obama, Akun Pemilik Pereira Langsung Tutup
- Pelobi Pertemuan Jokowi-Obama Pernah Wawancara dengan Luhut
- Broker yang Atur Pertemuan Jokowi-Obama tak Tahu Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun