Mohon tunggu...
Ary Gunawan
Ary Gunawan Mohon Tunggu... Guru - Penikmat Buku, Pecinta Robotika, dan Pemerhati Pendidikan

Guru IPA SMP Muhammadiyah 3 Depok, Founder TATAP MAYA dan Penggerak @belajaripa.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menikah menurut Mas Sabrang "Noe"

6 Juni 2015   05:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:20 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 Jumat sore, di sela-sela menunggu kedatangan tim dari Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) ke sekolah, saya sempat berdiskusi dengan rekan-rekan guru muda (muda disini dapat diartikan sebagai guru yang belum menikah, masih sendiri, bahasa gaulnya jomblo, hehe). Semakin sore obrolan semakin seru dan sampailah pada topik "pernikahan". Alhasil, salah seorang teman memberikan nasihat begini:

 Rabi iku dudu mencari bahagia, lha kuwi konsep salah kuwi, rabi kok mencari bahagia… Sopo sing wis rabi  golek bahagia..? Tak jamin kecewa kowe… Makanya ada konsep bahwa kawin di lima tahun pertama di jamin goyah… nanti setelah lewat lima tahun stabil, karena konsep rabi golek bahagia…! Ketika sebelum rabi kamu harus menemukan bahagia dalam dirimu sendiri, kamu sudah selesai dengan dirimu sendiri. Dan ketika kowe rabi urusannya adalah membagi  dan memberi kebahagiaan. Lagi-lagi kita tertipu  oleh peribahasa “Badai pasti berlalu”, kan ngono kalimate..? Do lali, nek hari yang cerah  ki yo berlalu..podo wae…tok pikir badai berlalu njuk entek ra ono badai neh? Yo ono kok mestine…urip kok… Iki  sing jomblo bahaya, njuk do wegah rabi  iki…

(Sabrang Mowo Damar Panuluh, "Noe" Letto)

  Nasihat itu nampaknya memang sangat benar. Konsep pernikahan dalam Islam sakinah, mawaddah, warrahmah. Perlu persiapan mental, spiritual, dan material untuk menjalani biduk rumah tangga dalam sebuah ikatan pernikahan. Setidaknya perlu 5F untuk menjalani keluarga baru, yaitu Fikir, Fisik, Finansial, dan Future (masa depan). Menikah jangan mengajak pasangan untuk hidup menderita, tetapi harus lebih membahagiakannya.

 Ehm, ah nampaknya ini nasihat untuk diri sendiri. Sudah sudah... Lanjut aktivitas, memulai jalan baru menuju kebahagiaan itu... Salam...

 

 Yogyakarta, 5 Juni 2015

 Sudut Sekolah, Jelang Maghrib

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun