Mohon tunggu...
Arunarwi Putri
Arunarwi Putri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Memahami Komunikasi Lingkungan

24 Agustus 2017   23:39 Diperbarui: 25 Agustus 2017   00:36 2081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Komunikasi lingkungan merupakan sebuah proses komunikasi yang mana berusaha dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dari masyarakat sosial terkait tanggungjawab yang tepat terhadap tanda-tanda lingkungan yang relevan bagi kesejahteraan peradaban manusia maupun bagi sistem biologis alam. 

Komunikasi lingkungan merupakan sebuah kajian studi baru yang sudah mulai berkembang pesat di berbagai daerah di seluruh dunia. Tulisan ini merupakan sebuah pengantar mengenai kajian studi komunikasi lingkungan yang mengajak kita untuk semakin sadar akan betapa pentingnya menjaga hubungan yang dinamis antara manusia dengan alam. Kita sebagai masyarakat harus mampu membangun kepekaan akan respon kita terhadap permasalahan lingkungan serta mampu berkontribusi secara aktif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan tempat di mana kita hidup, bekerja, dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Bidang Komunikasi Lingkungan

Seiring dengan berkembangnya kajian lingkungan, pembelajaran-pembelajaran yang ditujukan khusus mengenai peran komunikasi manusia dalam urusan lingkungan juga telah muncul. pembelajaran ini mempelajari media berita lingkungan, metode partisipasi masyarakat dalam keputusan lingkungan, retorika lingkungan, komunikasi risiko, resolusi konflik lingkungan, kampanye advokasi, pemasaran "hijau", dan representasi alam dalam budaya populer.

Pada tingkat praktis, studi tentang komunikasi lingkungan membantu mempersiapkan kita untuk masuk ke dalam banyak bidang profesional, seperti bisnis, instansi pemerintah, firma hukum, agensi PR, dan kelompok atau komunitas pemerhati lingkungan yang semakin banyak mempekerjakan konsultan ataupun praktisi dalam komunikasi lingkungan. Pada tingkatan yang lebih konseptual, studi tentang komunikasi lingkungan berkontribusi pada teori tentang komunikasi manusia itu sendiri. Misalnya, fokusnya pada peran pidato manusia, seni, simbol, dan sebagainya dalam mendefinisikan hubungan antara manusia dengan lingkungan, yang mungkin dapat digambarkan sebagai contoh yang nyata bahwa komunikasi lingkungan dapat mnjadi salah satu cara bagi kita untuk memahami lingkungan dunia di luar pikiran kita.

Bidang-bidang yang dipelajari dalam komunikasi lingkungan dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Environmental rhetoric and discourse. Secara umum, fokus retorika meliputi dua subarea: studi persuasi pragmatis, di mana komunikasi dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mempersuasi orang mengenai hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan secara umum, dan studi retorika kritis, atau komunikasi yang mempertanyakan dan menggali diskusi yang menjelaskan hubungan antara alam dan lingkungan sosial.

2. Media and environmental journalism. Dalam banyak cara, studi mengenai media lingkungan sudah banyak berfokus pada cara-cara di mana berita, iklan, program-program komersial, dan laman-laman internet merepresentasikan alam dan permasalahan-permasalahan lingkungan, juga mengenai efek-efek media terhadap perilaku masyarakat. Hal ini meliputi konsep agenda setting, di mana merupakan kemampuan media untuk mempengaruhi isu-isu mana saja yang akan diperbincangkan oleh masyarakat; serta media framing, yang merupakan cara-cara media untuk mengarahkan audiens kepada persepsi-persepsi atau nilai-nilai tertentu.

3. Public participation in environmental decision making.Dalam beberapa kasus tertentu, peran masyarakat bisa jadi sangat berpengaruh besar dalam mengelola keutuhan dan kelestarian lingkungan. Hal ini dapat diwujudkan dalam beberapa hal seperti seminar atau diskusi terbuka yang membahas mengenai potensi-potensi kerusakan alam untuk kemudian dicari bersama-sama solusinya. Apabila berjalan dengan baik, keikutsertaan masyarakat dapat sangat efektif dalam meningkatkan kualitas dan legitimasi keputusan yang dapat mengarahkan kepada hasil yang lebih baik.

4. Social marketing and advocacy campaigns.Semakin berkembangnya peran kampanye pendidikan serta advokasi publik oleh kelompok sosial yang concern terhadap masalah lingkungan dan kesehatan, juga ilmuwan-ilmuwan yang prihatin akan adanya potensi-potensi kerusakan lingkungan. Hal ini biasa disebut juga sebagai pemasaran sosial, di mana kampanye-kampanye tersebut dilakukan untuk memobilisasi serta mengubah perilaku masyarakat untuk mencapai tujuan sosial yang berkaitan dengan lingkungan.

5. Environmental collaboration and conflict resolution.Sebuah upaya komunikasi yang mengajak para pemangku kepentingan untuk terlibat dalam diskusi untuk memecahkan permasalahan yang ada, daripada advokasi dan debat. Strategi ini dilakukan biasanya dalam bentuk dialog yang berfokus pada upaya ke depan, penekanan pada pembelajaran yang diperoleh dari masalah yang timbul, serta pembagian peran-peran tertentu dalam upaya menyelesaikan konflik yang berkaitan dengan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun