Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Cinta Wenger, Annie Brosterhous, dan Veronika Tan

23 Mei 2017   00:00 Diperbarui: 23 Mei 2017   09:19 2126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arsene Wenger/Kompas.com

Beberapa kali kamera menangkap Arsene Wenger menunduk sambil memegang dahinya. Wenger sepertinya tidak terhibur atas kemenangan timnya di pekan terakhir Liga Utama Inggris 2017. Kemenangan atas Everton 3-1 tidak dapat menolong Arsenal untuk dapat tampil di Liga Champions musim depan.

Ini untuk pertamakalinya di tangan Wenger, The Gunners gagal meraih tiket kompetisi Liga Champions setelah hanya berada di peringkat lima klasemen akhir.  Dalam 21 tahun, pelatih Perancis berumur 67 tahun itu sanggup membawa Arsenal ke kompetisi paling elit Eropa itu.

Hari itu mungkin menjadi hari tersedih bagi Wenger, dasi berwarna merahnya memang tersembunyi di balik sweater berwarna gelap. Tanda Wenger berada di persimpangan. Senang di tengah kepungan kekecewaan.

Seusai pertandingan, Wenger yang terlihat “linglung” juga tak mau bersama-sama dengan pemain melakukan putaran di lapangan untuk apresiasi kepada suporter.  Kerutan di dahinya mengeras, setelah sayup-sayup teriakan untuk memintanya untuk mundur membesar di seantero Emirates Stadium.

Arsene Wenger seperti sendirian di tengah kerumunan itu. Tak adakah yang mau dan sanggup menghiburnya?. Entahlah, Wenger seperti ingin menghibur diri sendiri. “Satu hal yang tak bisa Anda bantah adalah kecintaan saya terhadap klub ini. Saya menolak klub-klub lain untuk tetap di London Utara," ujar Wenger, seperti memohon belas kasihan.

Entahlah cinta apa yang dimaksud oleh Wenger, cinta terhadap klub ada batasnya tetapi cintanya terhadap manusia seharusnya tak ada batas.

Jika benar-benar harus dipaksa mundur, mungkin Wenger akan mengingat kembali nasihat dari seorang wanita bernama Annie Brosterhous. Annie adalah mantan istri Wenger. Wenger menceraikan wanita yang kini berusia 61 tahun itu pada tahun 2015 setelah hidup bersama lebih dari dua dekade dan memberinya seorang puteri itu..

Wenger dan Annie/Kompas.com
Wenger dan Annie/Kompas.com
"Istriku senang nonton sepak bola, dia menyaksikan semua pertandingan Arsenal di rumah. Dia tidak fanatik tetapi senang menyaksikan olahraga” cerita Wenger suatu waktu tentang (mantan) istrinya itu.

Annie jelas sangat mendukung karir Wenger. Annie selalu berada bersama Wenger dalam suka dan duka. Namun sayang, mereka harus berpisah karena Wenger tidak bisa menepati janji. Pada tahun 2008, Annie meminta Wenger untuk segera berpikir untuk merencanakan pensiun dari sepak bola.

Annie sepertinya mengenal benar suaminya dan tahu bahwa bertambah tahun akan bertambah tuntutan prestasi terhadap suaminya. Annie juga mungkin tahu, bahwa di sepak bola yang kompetitif dan penuh intrik, orang yang sekarang memujimu mungkin suatu saat akan mencibirmu. Annie sangat mencintai Wenger dan berharap Wenger tidak mengalami hal-hal tersebut.

Wenger lupa akan janjinya. "Sepuluh tahun lalu saya mengatakan kepada istriku, 'Lima tahun lagi dan itulah, saya masih di sini. Sulit memiliki waktu untuk melihat mereka karena pekerjaan. Anda harus mengurus pekerjaan pada hari Senin dan kembali pada hari Jumat," cerita Wenger mengenai latar belakang perceraiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun