Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama FEATURED

5 Alasan Membawa Bekal

12 April 2016   15:04 Diperbarui: 12 April 2018   21:19 1954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

Saat hari pertama kali bekerja di sebuah kantor bergedung tinggi, saya agak bingung saat jam makan siang tiba. Bingung karena tidak tahu harus mencari makan siang di mana, karena teman kerja yang baru saya kenal ternyata membawa makan siang dari rumah.

Hari selanjutnya, saya yang saat itu masih menumpang di rumah kakak akhirnya berusaha untuk membawa bekal makan siang dari rumah meskipun makanan yang saya bawa hanya berisi nasi goreng atau nasi beserta lauk sisa makan malam atau nasi uduk yang saya beli dekat rumah.

Ketika anak-anak saya sekolah, membawa bekal makan sudah menjadi keharusan dan karena jarak sekolah dengan rumah relatif dekat, maka bekal makan dikirim jelang jam istirahat sekolah.

Kebiasaan membawa bekal bukan hanya milik kaum perempuan dan anak-anak. Para suami ternyata banyak pula yang rutin membawa bekal ke kantor atau ke tempat kerja. Ada beragam jawaban, saat para pekerja ditanya apa alasan membawa bekal ke tempat bekerja.

Menghargai Usaha Istri

Ada yang terpaksa membawa bekal karena tidak ingin mengecewakan istri yang sudah susah payah bangun pagi dan masak untuk menyiapkan bekal, namun banyak pula yang merasa bahwa usaha yang dilakukan istri untuk susah payah menyiapkan bekal di pagi hari sebagai bentuk perhatian istri kepada dirinya. Dan untuk itu dengan senang hati suami membawa bahkan menunjukan masakan istri yang menjadi bekalnya hari itu.

Berhemat

Alasan kedua membawa bekal adalah untuk berhemat, dan alasan ini bukan hanya milik para suami pembawa bekal tetapi juga para pekerja terutama yang memiliki gaji pas-pasan dan pekerja yang bekerja di lingkungan kantor yang tidak memiliki kantin murah. Uang untuk makan siang dapat ditabung untuk membeli keperluan lai atau untuk menambah uang belanja istri.

Malas Keluar Kantor

Tidak semua kantor atau tempat kerja berada di lokasi yang dekat dengan penjual makanan, dan tidak di semua kantor tersedia kantin untuk makan, sehingga untuk menemukan tempat makan siang tidak jarang pekerja harus menempuh perjalanan yang membutuhkan waktu 10-15 menit dengan berjalan kaki. Belum lagi harus antre menunggu giliran untuk dilayani dan ditambah dengan teriknya matahari yang mengiringi perjalanan. Waktu istirahat 1 jam hanya habis untuk perjalanan dan makan dan tidak ada waktu untuk benar-benar beristirahat.

Lain halnya bila membawa bekal dari rumah. Banyak waktu tersisa setelah makan siang, dan bisa digunakan untuk duduk diam beristirahat atau pun duduk sambil berbincang dengan rekan kerja lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun