Mohon tunggu...
Joe De  Forester
Joe De Forester Mohon Tunggu... -

environmentalis, rimbawan utun dan pejuang sendirian

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ahok Bak Sebutir Intan di Antara Jutaan Kerikil Tajam

15 November 2016   09:30 Diperbarui: 15 November 2016   10:00 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disuatu minggu sore yang cerah aku berjalan menyusuri jalan di pingiran kali salah satu perkampungan Jakarta, sejenak aku menoleh kedalam kali yang terlihat air mengalir jernih. Padahal sekitar  lima tahun lalu ketika aku lewat ditempat yang sama air didalam kali hitam penuh sampah dan berbau.

Aku lanjutkan langkahku terus menyusuri gang perkampungan yang mulai ditata rapi dan penuh tanaman dan akhirnya aku sudah berada disuatu temapt yang disebut Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

RPTRA ini memiliki fasilitas umum outdoor seperti lapangan olah raga, taman interaktif, taman gizi, arena bermain anak, dan kolam gizi. Sedangkan fasilitas dalam ruangan meliputi ruang serba guna, ruang pengelola, ruang laktasi, dan perpustakaan.

“RPTRA ini bermanfaat sekali karena bisa menjadi tempat berkumpul masyarakat dari seluruh lapisan, baik yang masih balita maupun yang sudah dewasa,” ujar seorang nenek yang rupanya sejak dari tadi sudah ada disampingku ketika aku masih terkagum-kagum mengamati tempat ini.

Oh ya nek, ketika SD saya dulu pernah tinggal  di sekitar sini dan tempat ini sudah sangat berubah lebih baik.  aku coba bersikap ramah membuka pembicaraan dengan sang nenek.

Ya begitulah nak, kehidupan memang harus terus berubah kadang lambat dan bahkan dengan cepat. Perubahan ditempat ini sangat cepat ketika Pak Gubernur Ahok membenahi kehidupan masyarakat kecil di Jakarta ini.

Dulu ketika kita lewat disekitar bantaran kali dikampung sebelah, perkampungan rumah kumuh berserakan tak beraturan di bantaran kali seolah  tak sejengkalpun permukaan tanah luput dari bangunan kumuh.

Kini tempat tersebut sudah dibenahi dan sekarang kampung ini sudah bebas dari banjir dan penghuni rumah-rumah kumuh di bantaran kali tersebut sekarang sudah menempati rumah susun sewa.

Sungguh Pak Ahok sudah menyelamatkan banyak kehidupan warga kampung di Jakarta ini, kualitas kehidupan anak-anak  sudah jauh lebih  sehat dengan tingkat kebahagian yang lebih baik.

Uff, aku terkagum-kagum mendengar kalimat yang diucapkannya dan ternyata dari pembicaraan aku yang lebih jauh dia seorang  pensiunan guru ditempat aku bersekolah.

Tidak tega rasanya mengatakan kepada nenek ini, bahwa saat ini Ahok sedang mengalami gugatan dari dugaan penistaan agama dan ingin menanyakan apa pendapat sang nenek dimana saat ini sedang berproses Pemeriksaan Ahok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun